Otomotifnet.com - Melihat kebelakang terkait problematika marshal lintasan di WSBK Indonesia tahun lalu, pengawasan menyambut MotoGP akan lebih matang.
Sebanyak 338 marshal berasal dari warga lokal akan diberikan pelatihan untuk langsung terjun di tes MotoGP Indonesia (11-13/2) mendatang.
Selama sepekan, para warga lokal ini diberi pelatihan mengenai kewaspadaan, instruksi bendera, dan kewajiban-kewajiban yang harus mereka lakukan.
Dari 338 marshal ini berasal dari berbagai elemen, 198 orang marshal WSBK Indonesia, 69 orang merupakan rekrutan marshal baru, 51 orang anggota Brimob, dan 20 orang dari Badan SAR Nasional (Basarnas).
Terkait pelatihan untuk marshal, pada (5/2) telah dilakukan pelatihan dalam kelas, lalu dilanjutan praktek di lapangan dan pembagian pos (6/2).
Kemudian pada (10/2), akan dilakukan simulasi balap MotoGP.
Khusus untuk marshal baru dari Brimob dan Karang Taruna akan mendapat porsi pelatihan tambahan.
Direktur Utama MGPA Priandhi Satria menuturkan, “Pemenuhan marshal berkualitas merupakan hal yang krusial dalam penyelenggaraan sebuah event balap."
"Oleh karena itu, dibawah koordinasi IMI pusat maupun NTB secara bersama-sama juga telah memberikan pelatihan guna meningkatkan kemampuan marshal yang kami rekrut," lanjutnya.
Seluruh marshal yang disiapkan bukan hanya untuk tes MotoGP Indonesia di Mandalika semata.
Namun juga untuk MotoGP pada bulan Maret mendatang.
Untuk itu, ITDC Group telah membuka perekrutan marshal baru.
Para pembalap MotoGP sudah tiba di Mandalika dan sedang beristirahat untuk tiga hari.
Lalu akan menjalani tes selama tiga hari dan mematangkan persiapan untuk menjalani MotoGP 2022.
Baca Juga: Fasilitas Super Mewah, di Bukit Jokowi Inilah Presiden Nonton MotoGP Mandalika