Otomotifnet.com - MotoGP Indonesia 2022 di sirkuit Mandalika libatkan banyak pihak.
Termasuk jasa seorang pawang hujan dan marshal yang bertugas tak kenal lelah.
Seperti diketahui, sosok pawang hujan tersebut bernama Rara Isti Wulandari.
Bahkan disebut, mbak Rara ini terima upah dengan angka fantastis selama 21 hari.
Ngejomplang banget dengan bayaran para marshal sirkuit.
Bisa disebut ibarat gaji manager dan karyawan biasa.
Kalau dihitung, gaji marshal enggak besar.
Mereka dibayar hanya pada saat ada gelaran balap seperti MotoGP Mandalika.
Dikutip dari Autosport.com, marshal adalah sukarelawan atau pekerja lepas dan tidak digaji bulanan.
Hal ini karena event balap di sirkuit tidak setiap waktu diadakan.
Karena itu, seorang marshal hanya dibayar tiap event dilaksanakan.
Bayaran marshal bisa beraneka wujud, seperti voucher, token, makanan atau sejumlah uang.
Marshal lokal mendapat bayaran Rp 100 ribu per harinya belum termasuk akomodasi dan konsumsi selama bertugas di Sirkuit Mandalika.
Sementara marshal asal Malaysia mendapat bayaran 80 Ringgit Malaysia atau setara Rp 270 ribu per hari belum termasuk akomodasi dan konsumsi.
Padahal tugas seorang marshal juga berat, mulai mengibarkan bendara, bantu pembalap yang kecelakaan hingga bersihkan lintasan.
Sementara itu bayaran yang diterima pawang hujan Sirkuit Mandalika cukup menakjubkan.
Rara mengaku dibayar dengan sistem kontrak seperti dikutip dari Kompas.com, (20/3/22).
Bayarannya sekitar Rp 5 juta dalam setiap kegiatan.
Jika misi gagal, maka Ia hanya dibayar separuh atau 50 persen saja.
Begitu juga saat mbak Rara bertugas di MotoGP Mandalika kemarin.
"Saya dibayar Rp 5 juta sehari," kata Rara, dilansir dari Kompas TV, (20/3/22).
Untuk MotoGP Mandalika ini, Rara dikontrak selama 21 hari, terhitung sejak 1 Maret 2021.
Setelah dikalikan (21x5), maka perkiraan Rara mendapat bayaran sekitar Rp 105 juta!
Kendati bayarannya cukup besar, Rara mengaku pekerjaan yang diemban juga tidak mudah.
"Ya kerjanya ya lek-lekan (tidak tidur) siang malam," ujarnya.
Terkait tugasnya, Rara mengaku tak hanya memindahkan hujan, tapi juga menurunkan hujan.
Ini semua tergantung dari kebutuhan kegiatan.
"Karena memang programnya aspal tidak boleh terlalu panas," beber Rara.
"Kan agar agregat (aspalnya) tidak mengelupas, kita harus di bawah 50 derajat Celsius," ucapnya.
"Waktu pagi itu diminta untuk cerah ceria, sedikit gerimis," urainya.
Pada 9-11 Maret 2022 lalu, Rara juga diminta untuk menurunkan gerimis di area sirkuit.
Hal ini untuk mendinginkan suhu aspal yang belum lama diaspal.
Baca Juga: Rara, Pawang Hujan MotoGP Indonesia Ungkap Pelaku Pembunuhan di Alphard Hitam Subang