Otomotifnet.com - Haters Rara Isti Wulandari dijamin panas dingin.
Yaps, karena sang pawang hujan MotoGP Mandalika blak-balakan dapat bayaran Rp 105 juta.
Hal itu disampaikan Rara saat jadi narasumber di YouTube Karni Ilyas, pada Rabu (23/3/2022).
Diketahui, meski aksinya viral dan mencuri perhatian dalam ajang MotoGP Mandalika, tak sedikit pihak yang mencibir Rara.
Para pencibir Rara menyebut keberadaan sang pawang hujan mencoreng nama baik Indonesia di mata internasional karena masih percaya dengan hal berbau tahayul.
Selain itu ada juga yang menyebut apa yang dilakukan Rara bertentangan dengan hukum agama.
Adapun keberadaan Rara di gelaran MotoGP Mandalika atas undangan langsung dari Menteri BUMN Erick Thohir.
Namun entah kebetulan atau memang berdasarkan ritual Rara, tak berapa lama wanita itu melakukan ritual, hujan deras yang saat itu menguyur Sirkuit Mandalika kemudian mulai mereda.
Usai keberhasilannya itu, Rara pun mendunia usai aksinya diposting di akun resmi MotoGP.
Bahkan, ritual Rara yang memutar mangkuk juga ditiru oleh juara dunia MotoGP Fabio Quartararo.
Seusai MotoGP Mandalika berjalan dengan sukses, Rara pun kebanjiran banyak job.
Satu diantaranya hadir menjadi narasumber di YouTube Karni Ilyas, pada Rabu (23/3/2022).
Saat diwawancari Karni Ilyas, Rara membocorkan honor yang diterimanya menjadi pawang hujan di Sirkuit Mandalika.
Sekedar informasi, besaran gaji Rara sebagai pawang hujan di pagelaran balapan MotoGP Pertamina Grand Prix of Indonesia sempat menuai kontroversi.
Rara menilai besaran gajinya tak seberapa dibanding dengan pemasukan event balapan MotoGP itu.
"Kalau polemik tentang gaji, kan pemasukan dari event ini saja sampai triliunan," kata Rara, dikutip dari YouTube Karni Ilyas Club.
"Gaji pawang hujan kan cuma Rp 100 juta, iya kan dikit," imbuhnya.
Karni Ilyas lalu mengatakan Rara seharusnya meminta gajinya ditambah.
Mendengar ucapan Karni Ilyas, Rara sontak tertawa.
"Makanya suruh naikin lagi," celetukan Karni Ilyas.
"Siap, Pak siap," ujar Rara.
Rara kemudian mengaku sebenarnya pernah ingin pulang dan tak melanjutkan pekerjaannya.
Namun ia langsung dicegah oleh pihak MotoGP Mandalika.
"Saya kemarin sempet mau pulang sebenarnya," ucap Rara.
"Ditahan mereka pasti," kata Karni Ilyas.
"Iya ditahan," timpal Rara.
Rara lalu mengatakan sejumlah pekerja di pagelaran balapan MotoGP Pertamina Grand Prix of Indonesia sudah mengetahui kemampuannya.
Hal tersebut membuatnya kerap diminta mengatur cuaca.
"Karena tukang-tukangnya yang lokal, dan Dona, kan udah tau (kemampuan sebagai pawang hujan)," kata Rara.
"Jadi pawang hujan dijadikan remote, ujan, cerah, dingin, gerimis," imbuhnya.
Karni Ilyas kemudian menyebut kemampuan Rara lebih hebat dibanding dengan air conditioner (AC).
"Lebih hebat daripada AC," celetuk Karni Ilyas mengundang tawa.
Karni Ilyas lalu meminta Rara untuk menunjukkan bukti gajinya selama bekerja selama 21 hari di MotoGP Mandalika.
"Jadi berapa dibayar selama 21 hari?" tanya Karni Ilyas.
"Rp 105 juta," ucap Rara menunjukkan bukti transfer di rekeningnnya.
Tak cuma dibayar ratusan juta, Rara juga mengaku mendapatkan aneka fasilitas secara gratis.
"Jadi kan saya masih beli dupa dan lain-lain, kalau semua untuk fasilitas free," ujar Rara.
"Kemarin dapat business class Garuda," tambhanya.
Baca Juga: Ngejomplang, Upah Mbak Rara dan Marshal Sirkuit Mandalika Bak Gaji Manager Dengan Karyawan