Otomotifnet.com - Beberapa daerah di pulau Jawa dan Sumatera mengalami kelangkaan solar.
Bahkan, terlihat beberapa truk sampai antre di pom bensin.
Setelah diusut, akhirnya ketemu penyebab kelangkaan solar bersubsidi ini.
Spontan bikin emosi, karena ada permainan dari oknum nakal.
Hal ini disampaikan oleh Pjs. Coporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting.
Selain itu, peningkatan konsumsi dikatakannya juga membuat solar subsidi jadi langka.
"Kami menormalisasi pasokan sesuai demand. Hingga Maret ini realisasi solar subsidi sudah over 10 persen dari kuota," ujar Irto saat dihubungi.
Kuota solar subsidi untuk tahun ini telah ditetapkan sebanyak 15,1 juta kilo liter (KL).
Pihak BPH Migas telah memberikan penugasan PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading Pertamina dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).
Selain tingginya permintaan, kata Irto, terdapat oknum yang melakukan penyelewengan solar subsidi.
Kata dia, pihak kepolisian telah menangkap para pelakunya di Sumatera Selatan dan Bangka Belitung.
"Ini juga disebabkan karena ada disparitas harga antara harga BBM subsidi dan harga BBM non subsidi," sebutnya.
"Sehingga ada oknum yang mengambil keuntungan dalam kondisi seperti ini," papar Irto.
Tercatat, harga solar subsidi ditetapkan seharga Rp 5.150 per liter.
Sementara harga solar non subsidi (Dexlite dan Pertamina Dex) di atas Rp 12 ribu per liter.
Baca Juga: Minta Digebukin Sepulau Sumatera, Dua Orang Santai Angkut 2,4 Ton Solar Pakai L300