Maksimal tenaganya terekam hanya 23,81 dk di 9.810 rpm. Mestinya minimal bisa dikasih 1.000 rpm lagi biar peak makin maksimal.
Kalau kurva kenaikan tenaganya tampak naik secara linear, makanya dari bawah tenaga terasa naik terus walaupun nafasnya pendek.
Makanya kalau diajak kebut-kebutan, jelas kalah dibanding kompetitor.
Karena bisa dilihat dari hasil tes akselerasi pakai Racelogic, misal untuk mencapai 0-100 km/jam, Gixxer butuh waktu 9 detik.
Kalah cepat dari Ninja 250 SL yang cuma 7,5 detik, apalagi CBR250RR SP yang hanya 5,8 detik.
Top speed buat sport fairing 250 cc juga tergolong tak begitu tinggi, di spidometer mentok di angka 151 km/jam, cuma beda sedikit dari potensi maksimalnya yang dibatasi di 154 km/jam.
Sementara di Racelogic terekam dapat 137,6 km/jam. Artinya deviasi spidometer Gixxer sebesar 9,7%.
Walaupun kalah kalau diajak ngebut, mesin Gixxer ini juga punya keunggulan lain, yaitu suhunya. Panas mesin yang pakai pendinginan SOCS ini terbilang sangat minim.
Buat macet-macetan apalagi jalan lancar, kaki sama sekali tidak kepanasan, cuma sedikit hangat yang sama sekali tak mengganggu kenyamanan.