Windarto menyatakan, durasi lampu merah di perempatan Pingit tidak berkaitan dengan status sebagai salah satu jalur penghubung, antara Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta.
Ia berujar, pengaturan durasi tersebut, seluruhnya menyesuaikan volume lalin.
"Tidak ada kaitannya (dengan jalur penghubung antar kota), durasi tergantung volume lalu lintasnya. Tapi, maksimal, paling lama, cuma 90 detikan kok itu," tandasnya.
Hanya saja, Windarto menandaskan, khusus seputar Malioboro, kemacetan tetap sulit terurai, khususnya saat libur panjang.
"Ya, Malioboro kini memang over capacity. Dengan APILL yang telah diatur secara otomatis pun belum bisa mengurai kepadatan di sana," tuturnya.
"Jadi, volume lalu lintas yang lewat sana memang sudah melampaui kapasitas," terangnya.
Selain itu, selama akhir pekan kemarin, pihaknya mendapati banyaknya mobil pribadi wisatawan yang parkir sembarangan.
Terang saja, jajaran Dishub mengambil langkah tegas lewat penempelan stiker dan penggembosan ban kendaraan para pelanggar.
"Itu semuanya di Jalan Pasar Kembang. Muaranya ke sana semua, karena satu arah, terus menyebabkan penyempitan," bebernya.
"Rata-rata kendaraan kecil, paling besar cuma (Toyota) Hiace. Tapi, ya, karena kendaraan pribadi, jadi repot itu, sopirnya kan ikut turun, ikut berwisata juga pastinya," ungkapnya.
Baca Juga: Kerap Dihujat, Sebenarnya Segini Jeda Waktu Lampu APILL Dari Kuning ke Merah