"Sampai dengan hari Minggu, tanggal 5 Juni, Wahyu masih hidup dan berada di satu tempat, hanya belum ketahuan di mana tempatnya," kata Gidion, (6/6/22).
Rekayasa kasus itu bermula saat Wahyu bersama dengan Abdul Mulki, melintas di Jalan inspeksi Kalimalang, Desa Muspika Sari, Tegaldanas, Hegarmukti, Cikarang Pusat, sekitar pukul 03.00 WIB, (4/6/22).
Saat melintas, mereka membuat aksi seolah-olah telah ditabrak Toyota Fortuner.
Lalu tersangka Abdul Mulki menceburkan dirinya ke Sungai Kalimalang.
Sementara Wahyu, kabur menggunakan mobil dan langsung meninggalkan lokasi.
Selanjutnya, dua pelaku lain menjalani perannya sebagai saksi.
Datang ke polisi berpura-pura membuat laporan atas sandiwara yang mereka buat sendiri.
Gidion mengungkapkan, setelah menerima laporan dan tak kunjung menemukan Wahyu di Sungai Kalimalang, timbul rasa kecurigaan atas laporan para saksi.
Polisi lalu mendalami keterangan saksi dan menemukan fakta mengejutkan tersebut.