Otomotifnet.com - Suzuki All New Ertiga Hybrid telah meluncur di Indonesia.
Berbekal teknologi bernama Smart Hybrid. Lalu bagaimana cara kerjanya?
Detailnya dijelaskan Yulius Purwanto, Product Development Head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).
"Suzuki Smart Hybrid merupakan salah satu teknologi elektrifikasi buat meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar dan mengurangi emisi gas buang," jelasnya, (10/6/22).
Dua komponen utama Suzuki Smart Hybrid adalah Integrated Starter Generator (ISG) dan dua buah baterai.
ISG merupakan otak dari Suzuki Smart Hybrid, sederhananya ia adalah komponen yang menggabungkan motor starter dan alternator konvensional (generator) dalam satu unit.
Jadi ISG ini bertanggung jawab menghidupkan mesin (starter), mengumpulkan energi listrik saat pengereman (regenerative braking).
Kemudian menyalurkannya ke kedua baterai untuk disimpan, dan membantu kerja mesin saat berakselerasi.
"Dua baterai yang dipakai di Suzuki Smart Hybrid adalah jenis Lithium-ion dan Lead-acid," lanjut Yulius.
Baterai Lithium-ion-nya berdaya 6 Ah 12 Volt sedang Lead-acid atau aki basahnya 42 Ah CCA 370A 12V.
Baterai Lithium-ion ini fungsinya untuk menyuplai arus ke komponen kelistrikan seperti head unit, panel instrumen, lampu-lampu dan sebagainya.
"Sementara aki untuk menyalakan mesin dan membantu kerja ISG dalam meringankan kerja mesin saat akserasi awal," terang Yulius.
Aplikasi ISG dengan mesin konvensional (Internal combustion Engine, ICE) dan setup dua baterai ini umum disebut dengan nama Mild Hybrid Electric Vehicle (MHEV).
Atau lebih gampang dan populer dipanggil dengan nama 'Mild Hybrid'.
Teknologi Suzuki Smart Hybrid ini pertama kali digunakan pada tahun 2015 di Suzuki Ciaz yang beredar di India.
Sementara di Indonesia, teknologi Mild Hybrid Suzuki ini pertama dipakai di Suzuki Ertiga Diesel awal Februari 2017.
Baca Juga: Jadi Low MPV Hybrid Pertama Di Indonesia, Segini Banderol All New Ertiga Hybrid