Otomotifnet.com - Pemilik mobil kerap menyepelekan saat isi BBM.
Biasanya asal isi bensin meski tak sesuai dengan anjuran pabrikan.
Padahal tindakan tersebut punya efek fatal bagi mesin.
Gejala awal terjadi detonasi atau knocking, lalu tinggal tunggu waktu mesin jebol.
Knocking atau ngelitik merupakan efek nilai oktan BBM lebh rendah dari yang dibutuhkan kompresi mesin.
Amiaw dari Bengkel Spesialis Performa, Amiaw Motor Sport (AMS) beri penjelasan.
Nilai oktan BBM yang lebih rendah memiliki titik suhu bakar yang rendah.
Akibatnya menjadi pemicu knocking atau mesin ngelitik.
"Kompresi ruang bakar sebelum piston naik ke atas BBM sudah meledak duluan," terangnya.
Dari sini, ruang bakar mesin mengalami peningkatan temperatur yang lebih tinggi.
Suhu panas timbul dari pembakaran BBM sebelum titik mati atas (TMA) piston dan dari pembakaran ideal ketika pemampatan udara dan BBM.
"Ada dua pembakaran yang terjadi, ruang bakar jadi lebih panas," tekan Amiaw.
Dampak awalnya mesin mudah mengalami overheat akibat panas berlebih di ruang bakar.
"Kalau dibiarkan terus piston itu bisa meleleh, blok head retak, klep bengkok, sampai mesin jebol," wanti Amiaw.
Ditambah, efek knocking bikin pengabutan BBM tak sempurna yang memudahkan pembentukan karbon.
"Proses pembakaran mesin kurang 'api biru', tidak benar-benar terbakar sempurna," tandasnya.
Baca Juga: Berkat Sensor Ini, Daihatsu Rocky 1.2L Diklaim Aman Tenggak Pertalite