Empat simpang susun tersebut, antara lain di simpang susun Ambarawa, simpang susun Temanggung, simpang susun Magelang, serta simpang susun Banyurejo dan terhubung dengan junction di Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman.
Itu juga akan terkoneksi juga dengan jalan Tol Yogyakarta-Solo dan bandara YIA di Kulon progo.
Jalan Tol Yogyakarta-Bawen adalah bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) ini dibangun dengan biaya investasi senilai 14,26 triliun.
Untuk Pengadaan lahan senilai Rp 7,7 triliun sehingga totalnya Rp 21,96 triliun.
Ruas jalan tol ini sebagian besar berada di Jawa Tengah dengan panjang 68,17 kilometer.
Sisanya berada di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Jalan tol ini terdiri dari enam seksi meliputi Yaitu seksi 1 menghubungkan Sleman -Banyurejo sepanjang (8,25 kilometer).
Disambung seksi 2, Banyurejo-Borobudur (15,26 kilometer).
Seksi 3 Borobudur-Magelang (8,8 kilometer), Seksi 4 Magelang-Temanggung (16,26 kilometer) dan seksi 5 Temanggung-Ambarawa (22,56 kilometer).
Terakhir, seksi 6 Ambarawa-Bawen sepanjang (5,21 kilometer).
Pada seksi 1 (Sleman - Banyurejo), ditargetkan mulai beroperasi di awal tahun 2024.
Lajur ini akan terhubung dengan Jalan Tol Solo-Yogyakarta dan juga bandara Yogyakarta International Airport di Junction Sleman.
Kini, di seksi 1 proses pembangunannya telah memasuki tahap penimbunan - pengerasan tanah maupun landclearing.
Pembersihan lahan dan pengerasan ini selain dilakukan di Sanggrahan, terpantau juga mulai dilakukan di Seyegan maupun Banyurejo, Tempel.
Baca Juga: Pertama di Indonesia, Tol Yogyakarta-Solo Punya Jalur Khusus Sepeda, Lebar 5 Meter