Otomotifnet.com - Saat ini memang sedang eranya para produsen mobil menciptakan mesin kecil, dengan tenaga lebih besar.
Tujuannya untuk konsumsi bahan bakar yang irit serta lebih ramah lingkungan.
Seperti yang dilakukan Isuzu pada Double Cabin andalannya, yakni D-Max.
Yup, Isuzu D-Max generasi ketiga yang dijual di Indonesia kini menggunakan mesin terbaru.
Baca Juga: Cuma Berbekal Mesin Diesel 1.9 Liter, Tapi Kemampuan Akeselerasi Isuzu D-Max Rodeo Bikin Kaget
Yaitu mesin diesel berkode RZ4E-TC, yang memiliki kapasitas 1.9 liter, tepatnya 1.898 cc.
Tapi uniknya, di atas kertas data tenaga mesinnya hanya selisih sedikit dibanding rivalnya.
Perbandingan terdekatnya ada pada Toyota Hilux yang menggunakan mesin diesel 2.4 liter.
Selisihnya juga hanya 1 dk lebih kecil dari Hilux, yaitu 148 dk.
Tapi memang torsi yang dihasilnya jauh lebih kecil 50 Nm dari mesin Hilux, yakni hanya 350 Nm.
Dengan torsi yang lebih kecil tersebut, kalau cara berkendaranya terlalu agresif, pasti akan kita akan merasakan akselerasinya kurang begitu galak seperti kekurangan tenaga.
Meski begitu, performanya terasa lebih dari cukup untuk karakter berkendara stop and go.
Benar saja, dari hasil pengujian Tim OTOMOTIF, dengan kapasitas mesin yang kecil tersebut, Isuzu D-Max menghasilkan konsumsi bahan bakar yang terbilang lumayan irit.
Baca Juga: Beda Dari Fortuner dan Pajero Sport, Isuzu Mu-X dan D-MAX Baru Cuma Berpenggerak 4WD
Terutama saat dipergunakan di dalam kota, dimana mobil harus sering melakukan stop and go.
Ketika kami uji di kondisi jalan macet dan merayap, dengan speed average sekitar 22 km/jam, konsumsi bahan bakarnya mampu meraih 15,2 km/liter.
Perolehan tersebut bisa dibilang konsumsi BBM paling irit saat ini dibanding dua rivalnya (Toyota Hilux & Mitsubishi Triton).
Sedangkan untuk rute luar kota dengan kombinasi jalan tol dan lintas provinsi, konsumsi BBM-nya bisa dapat 16 km/liter.
Namun anehnya, saat kami jajal pada rute tol dengan kecepatan rata-rata 90 km/jam, malah lebih rakus BBM, yakni cuma bisa meraih 12,1 km/liter.
Yup, lebih boros… Analisa kami karena mungkin putaran mesin kerap berkitir tinggi di 1.500 rpm ke atas.
Sedangkan bila “bermain” di bawah 1.500 rpm, ia akan lebih irit.
Memang mesin kecilnya D-Max generasi ketiga ini rasanya lebih cocok untuk stop and go atau jalan stabil di bawah 80 km/jam.
Pas bila dijadikan kendaraan untuk lalu-lalang di pertambangan.