Otomotifnet.com - Pelek peang bisa kejadian dimana saja.
Ciri-ciri pelek peang biasanya mulai terasa dari getaran setir atau bodi mobil saat sedang melaju.
Pada dasarnya, pelek peang yang tidak rusak parah masih bisa direparasi.
Namun menurut Alwin Isra dari Win Restore, Pondok Cabe, Tangerang, ada beberapa peang yang sulit bahkan tidak bisa diperbaiki.
Yang pertama yalni pelek peang di bagian palang, "Ini paling sulit diperbaiki, enggak mungkin bisa kembali seperti semula," buka Alwin, sapaan akrabnya.
Ketika pelek mengalami peang di bagian palang, biasanya badan pelek cenderung goyang geol.
"Kalaupun diperbaiki, pasti tetap ada goyang, harus dimaksimalin sama balancing roda," ungkap Alwin.
Lalu, pelek dengan material unik, "Ini juga susah reparasinya, apalagi kalau yang bahannya magnesium," lanjut Alwin lagi.
Menurutnya, pelek berbahan magnesium mudah terbakar apabila dipanaskan.
"Kalau benerin peang itu kan pelek mesti dipanaskan, tapi ini malah jadi ikut terbakar magnesiumnya," keluhnya.
Yang terakhir yakni pelek dengan jumlah retak terlalu banyak pada satu badan.
"Kalau retaknya sudah banyak, agak percuma apabila diperbaiki," ujar pengguna Toyota Yaris ini.
"Selain ke depannya bakal retak lagi, pelek banyak retak pasti enggak bulat lagi bentuknya," tuturnya.
Karena menurut Alwin, pelek yang sudah mengalami retak sudah pasti peyang bentuknya.
Baca Juga: Siap Budget Rp 7 Jutaan, Toyota Avanza dan Veloz Makin Keren Pakai Pelek Aftermarket