Joint Project EV Smart Mobility, Bali Bakal Punya Zona Kendaraan Listrik

Iday - Sabtu, 30 Juli 2022 | 19:35 WIB

Gubernur Bali Wayan Koster (barbaju batik) dalam peluncuran Joint Project EV Smart Mobility di Nusa Dua Bali 27 Juli 2022 (Iday - )

Otomotifnet.com - Bali akan menjadi destinasi wisata yang lebih ramah lingkungan. 

Berbagai langkah membuat Bali menjadi lebih ramah lingkungan sudah dimulai di berbagai sektor. 

Mulai dari pemakaian pupuk untuk tanaman hingga sarana transportasi berbasis baterai. 

Hal ini diungkap Gubernur Bali, Wayan Koster dalam sambutan seremonial peluncuran Joint Project EV Smart Mobility di Nusa Dua, Bali (27/7). 

Wayan Koster memaparkan beberapa hal sehubungan dengan menjaga agar Bali tetap bersih. 

Dimulai dari pemakaian pupuk organik untuk tanaman. "Kami tidak lagi memakai pestisida yang merusak lingkungan," ujarnya.

Lalu membuat peraturan yang menjaga sumber air baik danau maupun laut, juga pembatasan timbunan sampah plastik. 

Untuk sumber energi, juga ada peralihan. "Kami akan ganti sumber energi berasal dari fosil dengan energi terbarukan atau gas," ulas Wayan Koster. 

iday/otomotifnet
Lima pabrikan Jepang tergabung dalam Joint Project EV Smart Mobility di Nusa Dua Bali. Isuzu, Mitsubishi, Toyota, Nissan, Mitsubishi

"Kami tidak izinkan pembangunan sumber daya energi berbahan baru bara," lanjutnya. 

Di sektor pariwisata, ia juga mengungkapkan akan mendorong masyarakat khususnya anak muda agar semakin banyak menggunakan kendaraan listrik. 

Juga akan ada zonasi kendaraan motor listrik di Bali. 

"Nusa Penida, Ubud, Sanur dan Kuta kami jadikan zona penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai," ucap Wayan Koster. 

Menurutnya, negara-negara di dunia memberi sambutan yang baik terhadap pariwisata yang ramah lingkungan, Bali dikenal sebagai tujuan wisata yang bersih yang disukai turis.

"Kami mendapat sambutan baik dari Korea, Jepang, Eropa, Amerika"

"Sekarang minat kunjungan meningkat. Bukan semata karena pandemi turun tapi karena kebijakan ramah lingkungan ," ulas Wayan Koster. 

Wayan Koster berharap, industri kendaraan listrik juga bisa dibangun di Bali. 

"Bali sudah siap dengan regulasinya, kalau bisa industrinya dibangun di Bali," seraya menyinggung soal insentif. 

"BBM fosil ditransisikan kepada listrik dibutuhkan insentif atau lainnya untuk kemudahan. Dengan bank, cicilan pinjaman bisa lebih kecil atau jangka waktu lebih lama," tuturnya. 

Baca Juga: Ngetop Buat Senter, Baterai ABC Kini Garap Baterai Motor Listrik