"Pas suami saya antar mobil sewaan ini, sedang banyak pasien yang ke rumah dan kliniknya untuk berobat," ujar Annisa.
Annisa menjelaskan total uang sewa Kijang Innova tersebut Rp 4 juta selama 10 hari.
"Baru dibayar Rp 2 juta, sisanya Rp 2 juta lagi," terangnya.
Saat jatuh tempo pada 4 Juli 2022, pihaknya tidak bisa menemui oknum bidan DA itu.
Menurut Annisa, hanya ada pegawai dari oknum bidan itu yang memberi uang sisa sewa sebesar Rp 2 juta.
"Jadi, oknum bidan ini awalnya pinjam mobil untuk pergi ke Pesisir Barat. Katanya di sana ada proyek. Dia minta saya agar mobil rentalnya cepat diantar," ujarnya.
Tiga hari setelah penyewaan, Annisa sebenarnya sudah curiga.
Sebab, berdasarkan sinyal GPS, Kijang Innova itu tidak pergi ke Pesisir Barat.
Justru "perginya ke Tegineneng, (Kabupaten) Pesawaran, dan setelah itu sinyal GPS hilang," ungkap Annisa.
Belum sampai mengembalikan Kijang Innova pertama, oknum bidan tersebut, kata Annisa, sempat ingin meminjam mobil lainnya.
Karena oknum bidan itu baru dikenalnya, Annisa enggan meminjamkan mobil lain.
Dirinya berharap pihak kepolisian bekerja maksimal menemukan Kijang Innova tersebut.
Seandainya Kijang Innova miliknya tidak kembali, dirinya menginginkan agar sindikat ini bisa terbongkar.
Karena pelaku ini, diduga Annisa lebih dari satu orang.
Karena berdasarkan laporan dari korban lainnya, ada beberapa korban lainnya yang ditipu oleh pelaku oknum bidan.
"Saya harap polisi bekerja maksimal," ujarnya.
Baca Juga: Makelar Joglo Haus Duit, Uang DP Ditilep, Avanza Orang Digadai Rp 20 Juta