Mengenal Baterai Motor Listrik Bagian 1, Ketahui Jenis Baterai

Rangga Kosala - Rabu, 31 Agustus 2022 | 07:00 WIB

Baterai model fix seperti yang ada pada ilustrasi Yamaha E01 umumnya punya dimensi besar, hal tersebut memberi performa dan jarak tempuh lebih jauh (Rangga Kosala - )

Untuk itu, di setiap baterai li-ion wajib harus ada BMS atau Baterry Management System, yang terdapat sensor suhu. Apabila sudah mencapai lebih dari 50 derajat celcius, sistem tersebut akan mencut-off daya.

Dok. OTOMOTIF
Baterai lithium-ion jadi tipe yang paling umum digunakan di motor listrik

Nah sisi positifnya, tipe li-ion ini rating dischargenya tinggi bisa 5-6C. Dengan angka discharge tinggi akan membantu penyaluran tenaga motor akan lebih baik.

Kelemahannya itu tadi, masalah temperatur, untuk merakit baterai dibutuhkan pengetahuan khusus.

Sedikit penjelasan soal rating ‘C’ tadi, misal ada baterai C3 dengan kapasitas baterai 2 Ampere. 3C maka discharge baterai tersebut 3 kali dari kapasitasnya.

Selanjutnya kelebihan LiFePo4, baterai ini termasuk ke dalam ‘baterai dingin’. Namun, kekurangannya butuh space yang besar.

Rating discharge pun kecil hanya 3C. Jadi kalau butuh discharge yang tinggi, ampere juga harus tinggi.

“Tapi kalau kita susun atau kita rakit baterai LiFePo4 dengan ampere yang tinggi, maka spacenya untuk motor tidak muat. Makanya LiFePo4 lebih condong dipakai oleh Roda 4 atau Roda 3,” jelas pria yang sedang membantu membuat bus listrik di ITB ini.

Keunggulan lain LiFePo4 yaitu life cyclenya lebih tinggi daripada li-ion. Sebagai perbandingan bisa sampai 2.000 kali, sedang li-ion hanya 1.000-1.500 kali.