Otomotifnet.com - Jorge Martin curhat usai kalah rebutan kursi tim pabrikan Ducati.
Ia akui merasa sakit hati setelah posisi yang didambakannya jatuh ke Enea Bastianini.
Meski akan mendapat motor, dukungan teknis hingga gaji yang sama dengan Enea Bastianini di MotoGP 2023 mendatang, Jorge Martin tetap akui kecewa dan sakit hati.
Pada konferensi pers jelang MotoGP San Marino 2022, Martin blak-blakan mengungkap rasa kecewanya yang amat besar.
"Awalnya aku merasakan kepercayaan besar Ducati kepadaku. Tapi di satu titik aku juga kesakitan," ungkapnya dilansir dari Tuttomotoriweb.
"Aku mengalami beberapa masalah, mereka (Ducati) mulai kehilangan kepercayaan," ucapnya.
Martin mengaku sempat mencoba berdiskusi dengan pabrikan rival untuk mencari solusi cadangan.
"Aku sempat berbicara dengan beberapa tim pabrikan, aku berpikir untuk pindah, tapi kupikir aku punya banyak hal untuk dibuktikan di Pramac Ducati," jelasnya.
"Jadi aku senang bertahan di tim ini semusim lagi, kemudian kita akan lihat nanti," jelas pembalap asal Madrid, Spanyol ini.
Juara Moto3 2018 ini juga mengungkapkan ada tekanan besar yang didapatkannya, khususnya dari media.
Tekanan dari media membuat Martin tak bisa tampil maksimal karena pikirannya selalu ke sana.
"Duel yang dibuat media antara aku dan Bastianini tak bagus buat kami. Aku cukup menderita, jadi sulit memberikan 100% buat para pembalap, tapi aku tahu seperti itulah dunia olahraga bekerja," jelasnya.
"Aku agak kecewa dengan keputusan Ducati. Bastianini pantas mendapatkannya, dia menang tiga balapan dan itu luar biasa," sebutnya.
"Itu keputusan sulit, aku melakukan yang terbaik seperti permintaan Ducati. Tapi aku punya kontrak bagus, kuharap bisa mencetak sejarah dengan Pramac, menang gelar di 2023," tegasnya.
Baca Juga: Tim Ducati dan Pramac Racing Komplit, Ini Daftar Pembalap MotoGP 2023