Otomotifnet.com - Di kala kenaikan harga BBM, mobil listrik bisa jadi alternatif biaya energi jadi lebih murah.
Dengan kenaikan harga BBM, pengeluaran biaya energi di mobil listrik bisa patut jadi pertimbangan untuk menekan pengeluaran biaya bahan bakar.
Begitu juga dengan yang dijabarkan Danang Wiratmoko, Product Planning Wuling Motors dalam pengeluaran biaya energi di mobil listrik yang bisa menjadi alternatif dari harga BBM naik.
Danang menjabarkan hitung-hitungan biaya berdasarkan pengisian daya baterai penuh dan konsumsi energi listrik km per kWh.
"Wuling Air ev Long Range punya kapasitas baterai sebesar 26,7 kWh yang bisa menempuh jarak sampai 300 km," papar Danang.
"Perhitungan kasar diluar kondisi ideal, mobil ini bisa mencapai konsumsi energi sekitar 9-10 km/kWh," terusnya.
Menurut Danang, dengan tarif listrik terbaru Rp 1.700/kWh pengisian daya baterai sampai full hanya memakan biaya sekitar Rp 45 ribu.
"Biaya energi per kilometer yang bisa dihasilkan hanya sekitar Rp 170," sambungnya.
Danang membandingkan dengan kendaraan bensin yang memiliki konsumsi BBM 10 km/liter dengan kapasitas tangki 35 liter yang dihitung kasar juga bisa mencapai 300 km.
Dan disebutkan bensin yang dipakai adalah Pertalite dengan harga Rp 7.650 (sebelum kenaikan 3 September 2022).
"Biaya konsumsi energi listrik yang dikeluarkan tidak sampai setengahnya biaya konsumsi bensin," klaim Danang.
Danang memaparkan, untuk pengisian full tangki bensin biaya yang dikeluarkan sudah Rp 267 ribu lebih.
Serta biaya bensin per kilometer yang dihasilkan Rp 765 yang dinilai Danang jauh lebih besar dari listrik.
"Dari segi pengeluaran biaya energi dan perawatan memang mobil listrik bisa jauh lebih hemat dari mobil bensin," tekan Danang.
Baca Juga: Mobil Punya Fitur Ini Pede Masuk Pom Bensin, Harga BBM Naik Enggak Masalah