Otomotifnet.com - Banyak pengguna mobil yang harus putar otak di tengah naiknya harga BBM.
Harga BBM naik bukan berarti mobil jadi turun kasta menggunakan bbm bersubsidi supaya bisa lebih banyak bensin.
Karena meskipun harga BBM naik, sebaiknya tetap gunakan spek bensin yang direkomendasikan pabrikan supaya performa tetap optimal.
Ardito S Bachrie, Vice Commisioner bengkel KS Nusa, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, menjelaskan ada tiga hal sepele yang bisa meningkatkan konsumsi bahan bakar.
Pertama, tetap gunakan bahan bakar yang sesuai rekomendasi dari pabrik agar performa mesin tetap optimal dan tahan lama.
"Karena mesin sekarang sudah berkompresi tinggi semua, jadi perlu oktan tinggi agar mesin tidak ngelitik," ucap Dito, sapaan akrabnya.
"Karena ketika mesin kompresi tinggi pakai bahan bakar kualitas rendah, itu sebenarnya ada detonasi yang diabaikan, lama-kelamaan merusak mesin," terangnya.
Hal kedua yang perlu diperhatikan adalah pemakaian oli yang sesuai dengan rekomendasi pabrik.
"Jangan pakai oli kental untuk mesin mobil modern, karena toleransi antar celah sudah sangat kecil," wantinya.
Sehingga pemakaian oli kental untuk mesin modern justru akan membebani putaran mesin.
"Imbasnya butuh tenaga ekstra buat putaran mesin, padahal kalau pakai oli encer pasti putaran mesin lebih responsif," tuturnya.
Dan untuk hal ketiga, Dito menyarankan untuk selalu memantau tekanan angin ban.
"Tekanan angin ban kurang, friksi bertambah, mesin jadi berat untuk memutar roda," jelasnya.
Untuk tekanan angin ban, Dito menyarankan sekitar 30-32 psi agar kenyamanan masih didapat.
Baca Juga: Harga BBM Naik, Alternatif Biaya Energi Murah Jawabannya Ada di Mobil Listrik