Otomotifnet.com - Satu mobil dan 10 motor warga jadi korban setelah diisi Pertamax.
Mesin mogok karena Pertamax yang dibeli ternyata tercampur air.
Peristiwa terjadi di SPBU Roboaba, Sabu Barat, Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur.
Tepatnya saat pembelian sekitar pukul 10:00 WITA, (8/9/22) kemarin.
Akibat insiden ini, para pemilik kendaraan melapor ke Mapolres Sabu Raijua.
Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Ariasandy membenarkan insiden tersebut.
Ia mengatakan setelah menerima laporan, pihaknya langsung mendatangi SPBU.
"Kami mengamankan barang bukti berupa air tercampur BBM dan memasang garis polisi di tangki Pendam Pertamax Nomor 04 sekaligus memeriksa kondisi Tangki Pendam Nomor 04 tersebut," ucap Ariasandy.
"Serta berkoordinasi dengan Pengelola SPBU Roboaba bernama Muklis Albone terkait kasus tersebut," terangnya, (9/9/22).
Terkait tindak lanjut, pihak kepolisian melakukan pemeriksaan terhadap para korban, saksi-saksi dan pengelola SPBU Roboaba.
Polisi juga memeriksa Kabag Perekonomian dan Perdagangan Setda Kabupaten Sabu Raijua.
Hasil olah TKP dan keterangan para saksi, terungkap tangki pendam Pertamax No.04 sudah lama tidak digunakan karena dinamo pompa mengalami kerusakaan akibat badai seroja.
Kemudian awal Agustus 2022, Pihak SPBU Roboaba telah melakukan perbaikan pada bagian kelistrikan dan dinamo pada Tangki Pendam Pertamax No.04 tersebut.
Setelah perbaikan, Tangki Pendam No.04 tersebut kembali digunakan untuk menampung sebanyak 30 Kilo Liter Pertamax.
Sementara pada 8 September 2022, tangki pendam No.04 telah menjual 129 liter Pertamax.
Fakta ditemukan, tangki pendam berisi Pertamax tersebut tercampur air.
Atas insiden ini, pihak SPBU Roboaba telah menerima komplain dari para pemilik kendaraan.
"Jumlah kendaraan milik masyarakat yang rusak akibat Pertamax bercampur air sebanyak 10 unit motor dan satu unit kendaraan roda empat," jelas Ariasandy.
komplain tersebut, pihak SPBU bersedia bertanggungjawab terhadap biaya perbaikan kerusakan kendaraan milik warga yang terlanjur mengisi Pertamax bercampur air.
Selama penanganan kasus tersebut, SPBU Roboaba tidak beroperasi melakukan penjualan BBM untuk sementara waktu.
Sementara itu, rembesan air yang masuk ke tangki pendam Pertamax murni karena kelalaian pihak SPBU Roboaba.
Hal ini dikatakan oleh Arya Yusa Dwicandra, Section Head Communication Pertamina Patra Niaga Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus).
"Sesuai yang dijelaskan kepolisian, ada rembesan air di tangki pendam SPBU. Pihak SPBU pun siap bertanggung jawab," jelas Arya, (9/9/22).
Ditegaskan Arya, jika terdapat permasalahan hukum ke depan tentunya pihak Pertamina menyerahkan ke aparat yang berwenang.
Pastinya menurut Arya, tidak ada unsur kesengajaan tercampurnya Pertamax dengan air.
Baca Juga: Puluhan Mobil dan Motor Mogok Usai Isi Pertamax, Tangki Campur Air, SPBU Biangnya