Drive motor ini menggerakkan roda belakang melalui Single Reduction Gear alias sebuah gardan.
Nah, karena berpenggerak roda belakang, mobil listrik kompak ini cukup ampuh dipakai nanjak dengan kondisi beban penuh. Mantap!
Dimensinya yang mungil juga memudahkannya menyusuri jalan-jalan kecil di ibu kota, maupun saat parkir di area yang sempit. Apalagi ia ditunjang dengan fitur rear parking camera.
Baca Juga: Full Senyum, Serah Terima Kunci Wuling Air ev Kepada 100 Konsumen Pertama
Oiya, setelah makan siang, perjalanan pun berlanjut ke Taman Wisata Alam Mangrove.
Di sini, rekan-rekan media melakukan penanaman mangrove sebagai wujud partisipasi dalam pelestarian lingkungan di daerah pesisir Jakarta.
Lalu perjalanan dilanjutkan ke Stasiun BNI City Sudirman untuk mengabadikan momen bersama Air ev yang berlatar gedung perkotaan.
Setelah puas mengabadikan kami langsung menuju Atsiri di Sarinah yang merupakan destinasi aromatic wellness milik Rumah Atsiri Indonesia.
Di titik poin ini rekan jurnalis diajak untuk mengetahui lebih banyak mengenai minyak atsiri dan mengikuti workshop pembuatan essential oil.
Masih belum puas, kami kembali membelah kemacetan di jalur ganjil genap Ibu Kota Jakarta, mulai dari Jl. MH Thamrin, Jl. Sudirman dan berlanjut ke arah Semanggi untuk dapat mencapai lokasi Senayan Park sebagai tujuan akhir.
Nah, asiknya Air ev merupakan kendaraan yang bebas ganjil-genap (gage) lantaran berbasis listrik, jadi tidak perlu khawatir bila plat nomor tidak sesuai aturan gage di wilayah Jakarta.
Saat berada di kemacetan, kami tetap enjoy ditemani berbagai hiburan dari head unit modern berukuran 10,25 inci yang dapat terkoneksi dengan internet.
Tolal jarak yang di tempuh yang kami lalui sejauh 70 km, yang diakhiri dengan acara makan malam bersama di Lucy in the Sky sambil menikmati suasana malam Ibu Kota.