Otomotifnet.com - Dengan naiknya harga BBM Diesel, pemilik mobil wajib pertimbangkan kalau kepengin pakai aditif.
Diketahui, harga BBM diesel non-subsidi Dexlite jadi Rp 17.800/liter serta Pertamina Dex menjadi Rp 18.100/liter (Pulau Jawa dan Bali).
Penambahan aditif BBM dari penggunaan Biosolar bisa jadi solusi dari harga BBM diesel naik.
Dengan harapan Biosolar bisa dipakai untuk mobil mesin diesel modern tanpa efek berarti.
Hanya saja menurut Ahli Konversi Energi Fakultas Teknik dan Dirgantara dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Tri Yuswidjajanto Zaenuri, ada hal yang wajib dipertimbangkan dalam penggunaan aditif BBM.
"Aditif BBM tambahan memang bisa memperbaiki kualitas BBM yang diisi," kata Tri membenarkan.
"Tapi harus dilihat dulu kandungan utama dari aditif BBM tambahan itu sendiri," sambungnya.
Tri menghimbau, aditif BBM yang digunakan sebaiknya tidak mengandung unsur MTBE (Methyl Tert-butyl Ether) seperti methanol yang banyak digunakan di aditif.
"Methanol itu dibuat dengan senyawa organik, ada sel hidup," sebut Tri.
Tri menjelaskan senyawa organik ini berpotensi menarik partikel air ketika terjadi kondensasi udara di dalam tangki.
Ketika udara di dalam tangki lebih banyak daripada isi bahan bakar.
Sehingga terjadi reaksi kimia antara kandungan methanol yang tercampur bahan bakar dengan partikel udara di dalam tangki.
"Akhirnya terbentuk lapisan air karena bukan dari nabati Biosolar, tapi dari methanol aditif," ujar Tri.
"Air terisap di saluran bahan bakar, bisa menambah masalah dalam sistem pembakaran," terusnya.
Perhatikan juga takaran penggunaan aditif BBM tambahan.
Tri mewanti agar tidak menggunakan aditif BBM melebihi batas takaran yang dianjurkan.
"Aditif BBM tambahan punya unsur deterjen yang tinggi, tambahkan secukupnya semisal 100 ml untuk 40-60 liter," papar Tri.
"Kalau ditambahkan 100 ml untuk 20 liter unsur deterjennya keras, malah bisa memicu korosi sulfat di komponen mesin," terangnya.
Baca Juga: Mesin Diesel Commonrail Jangan Downgrade BBM, Banyak Ruginya