"Iya, kami sekeluarga sudah pindah ke sini sejak Jumat (21/10/22) lalu," ujar Fitri, (25/10/22).
Kondisi Sri Dalminah sangat mengenaskan karena mengalami bisu dan tuli.
Praktis semua kebutuhannya dicukupi dan tergantung pada Fitri.
Menurut Fitri, dia dan keluarganya ditempatkan di rumah kontrakan selama setahun.
Dia di sana sembari menunggu pembangunan rumah yang saat ini dibangun bersama Pemerintah Desa Guwokajen dan Pemkab Boyolali serta Baznas Boyolali.
"Ya, katanya rumah masih dibangun. Namun kami belum tahu nanti apakah harus membeli dengan subsidi atau bagaimana," jelasnya.
Dia menyebut rumah yang sebelumnya ditempati bersama Sri Dalminah, memiliki nilai sebesar Rp 494 juta.
UGR tersebut sesuai ketentuan dibagi empat orang yang merupakan ahli waris atau anak almarhumah Suwati.
"Kalau saya kan tidak termasuk ahli waris, jadi tidak punya hak ganti rugi," tambahnya.
Terpisah, Asisten 2 Sekda Boyolali, Insan Adi Asmono menjelaskan, pihaknya berupaya membuatkan tempat tinggal bagi Sri Dalminah.
"Yang jelas, urusan dengan Pemkab sudah selesai. Dia sementara disewakan rumah sembari menunggu pembangunan rumah baru selesai," ujar Insan Adi Asmono.
"Kalau UGR rumah lama, itu bukan urusan Pemkab, tapi urusan proyek jalan tol," tandasnya.
Baca Juga: Tol Kediri-Tulungagung Gusur Desa-desa Ini, 1.000 Keluarga Bakal Terusir