Otomotifnet.com - Kisah menyayat hati di balik proyek tol Solo-Jogja.
Karena ada lansia yang rumahnya tergusur proyek tanpa Uang Ganti Rugi (UGR).
Yakni Sri Dalminah, lansia yang mengalami kebutaan dan depresi.
Kini Ia dirawat tetangganya bernama Fitri, warga dukuh Klinggen, desa Guwokajen, Sawit, Boyolali, Jawa Tengah.
Sri Dalminah juga telah disewakan rumah oleh Pemkab Boyolali setelah rumahnya tergusur tol Solo-Jogja.
Rumah hasil sewaan itu berada di dukuh Kandelgede, desa Guwokajen, Sawit, Boyolali.
Memilukan, rumah Sri Dalminah yang sudah tergusur proyek tol belum bisa mendapat UGR.
Sebab, rumah tersebut masih atas nama ibunya, almarhumah Suwati yang punya empat orang anak.
Empat orang anak itu antara lain Arif Sarjuno yang tinggal di Lampung.
Lalu Sri Dalminah yang mengalami depresi yang menempati rumah yang terkena tol ini.
Kemudian Saryoto serta Sugeng yang pergi meninggalkan rumah bertahun-tahun lalu dan tak pulang.
Sri Dalminah yang mengalami kebutaan serta depresi setelah suami dan anak semata wayangnya meninggal dunia itu lalu dirawat oleh Fitri.
Semula Fitri yang merupakan keponakan Dalminah itu tak masalah merawat di rumah Dalminah.
Tapi masalah datang setelah adanya proyek tol Solo-Jogja.
Rumah yang ditempati Dalminah terkena proyek tol.
Saat proses pembayaran uang ganti rugi, tak bisa diproses lantaran masih ada tiga ahli waris yang tidak ada kabarnya.
Proyek tol Solo-Jogja yang tak bisa berhenti gara-gara satu bidang tanah itu terus melanjutkan proses pembangunan.
Hingga akhirnya, rumah Dalminah itu terkepung oleh proyek.
Bahkan di depan rumah sudah dibangun pondasi, sehingga untuk keluar masuk rumah mereka terpaksa mengakses dari arah belakang.
"Iya, kami sekeluarga sudah pindah ke sini sejak Jumat (21/10/22) lalu," ujar Fitri, (25/10/22).
Kondisi Sri Dalminah sangat mengenaskan karena mengalami bisu dan tuli.
Praktis semua kebutuhannya dicukupi dan tergantung pada Fitri.
Menurut Fitri, dia dan keluarganya ditempatkan di rumah kontrakan selama setahun.
Dia di sana sembari menunggu pembangunan rumah yang saat ini dibangun bersama Pemerintah Desa Guwokajen dan Pemkab Boyolali serta Baznas Boyolali.
"Ya, katanya rumah masih dibangun. Namun kami belum tahu nanti apakah harus membeli dengan subsidi atau bagaimana," jelasnya.
Dia menyebut rumah yang sebelumnya ditempati bersama Sri Dalminah, memiliki nilai sebesar Rp 494 juta.
UGR tersebut sesuai ketentuan dibagi empat orang yang merupakan ahli waris atau anak almarhumah Suwati.
"Kalau saya kan tidak termasuk ahli waris, jadi tidak punya hak ganti rugi," tambahnya.
Terpisah, Asisten 2 Sekda Boyolali, Insan Adi Asmono menjelaskan, pihaknya berupaya membuatkan tempat tinggal bagi Sri Dalminah.
"Yang jelas, urusan dengan Pemkab sudah selesai. Dia sementara disewakan rumah sembari menunggu pembangunan rumah baru selesai," ujar Insan Adi Asmono.
"Kalau UGR rumah lama, itu bukan urusan Pemkab, tapi urusan proyek jalan tol," tandasnya.
Baca Juga: Tol Kediri-Tulungagung Gusur Desa-desa Ini, 1.000 Keluarga Bakal Terusir