Otomotifnet.com - Aksi copet di dalam bus nampaknya jadi penyakit sejak dulu.
Para pelaku enggak pandang kelas, penumpang bus eksekutif sekalipun bisa dibuat nangis.
Karena para copet ini berani modal untuk beli tiket bus demi menjarah barang korban.
Mereka lihai dalam penyamaran dan saat beraksi.
Sampai-sampai, sopir dan kru bus susah membedakan antara penumpang biasa atau copet.
Selain itu, copet ini bisa dibilang ahli dalam melakukan aksinya.
Mereka bisa tahu, mana penumpang yang sekiranya membawa barang mewah, mana yang tidak.
"Kalau pas ramai, dia (pencuri) lebih tahu daripada kita, mau naik apa, bus yang mana, dia tahu," tutur salah satu sopir bus AKAP yang minta namanya dirahasiakan, (10/11/22).
"Wah ini pas ramai saya harus naik apa, kelihatannya penumpang bagaimana kondisinya," sambungnya.
Jadi bisa dibilang para copet ini sudah terlatih dan pintar memilih bus-bus yang sekiranya bisa jadi tempat beraksi.
Selain itu sudah diperkirakan juga apakah bakal mendapatkan korban yang banyak atau tidak dari satu bus.
"Akhirnya itung-itungannya, untung apa rugi mengingat dia juga beli tiket," bebernya.
"Masalahnya, begitu dia dapet, dia langsung minta turun, itu yang sebenarnya mencurigakan," kata dia.
Selain itu, sopir bus dan kru sebenarnya tidak punya kuasa untuk memeriksa semua penumpang yang turun.
Jadi orang yang tadi turun duluan cuma bisa dicurigai saja.
Jadi untuk mencegah hal ini terjadi, penumpang sebenarnya bisa minta tolong untuk mengamankan barang miliknya ke kru.
Tapi, bilangnya jangan sampai orang lain tahu, agar rahasia.
Baca Juga: Penumpang Bus Transjakarta Terluka Disasar Copet Bersajam, Perusahaan Siap Evaluasi