Mobil Matic Sering Terjebak Macet, Sebaiknya Oli Transmisi Diganti Setiap Jarak Segini

Andhika Arthawijaya - Jumat, 3 Februari 2023 | 21:40 WIB

Ilustrasi kemacetan mobil dan motor di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta (Andhika Arthawijaya - )

Tentu ini akan mempengaruhi suhu di dalam girboks dan usia pakai oli transmisinya.

“Karena iklim di Indonesia yang cenderung panas, khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta dengan tipe berkendara yang sering stop and go, sebaiknya penggantian oli transmisi matic setiap 30.000 – 35.000 km,” saran Arief Hidayat, CEO PT Wealthy Indah Perkasa.

Hal ini senada dengan yang diucapkan Sumarno, punggawa Masmun Sukses Motor (MSM).

“Sejatinya kalau dari pabrikan, penggantian oli matik itu bisa sampai 100.000 km. Itu berdasarkan riset dan pengujian mereka,” beber pria yang pernah jadi trainer mekanik di salah satu pabrikan mobil Jepang ini.

Baca Juga: Transmisi Mobil Matik Masuk D Saat Berhenti, Yang Dikhawatirkan Bukan Bikin Transmisi Jebol, Tapi Ini!

Wealhty
Ilustrasi kuras oli transmisi matic menggunakan flushing machine

Tapi, lanjut Sumarno, pengujian tersebut dilakukan dalam kondisi lalu lintas normal alias lancar.

“Bila mobil sering macet-macetan, per 40.000 km atau 2 tahun sekali much better (lebih baik, red),” sarannya.

Memang sih oli matic perlakuannya tidak seperti oli mesin, dimana oli mesin dipengaruhi banyak faktor X, seperti pembakaran, suhu tinggi, dan oksidasi kelembaban udara. Sementara oli matic tidak terkontaminasi gas sisa pembakaran.

Tapi yang mesti diingat, wanti Sumarno, oli matic adalah darah kehidupan sebuah transmisi matic.