"Jangan sampai malah jadi bumerang bagi kami dan masyarakat," katanya.
"Meski disesuaikan, prinsip awal dalam program LCGC juga harus dijaga yaitu low cost dan green car. Jangan sampai ketika ada penyesuaian (mobilnya) jadi tidak low cost. Itu prinsip-prinsip yang kita tetap pegang," jelas Agus lagi.
"Kira-kira, penyesuaian pajak LCGC ialah lima persen," ucapnya.
Untuk diketahui, kebijakan kenaikan PPnBM untuk LCGC resmi berlaku pada kuartal III/2022 lalu karena adanya pergeseran fokusan subsidi dari pemerintah terhadap mobil dan sepeda motor ramah lingkungan berbasis baterai.
Sehingga, LCGC tidak lagi diberikan keistimewaan dengan bebas PPnBM melainkan jadi kena tiga persen.
Adapun jika mengacu Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 33/2013, kendaraan jenis ini juga punya acuan harga yaitu Rp 95 juta.
Kemudian, direvisi menjadi Permenperin Nomor 36/2021 menjadi Rp 135 juta.
Apabila kenaikan sampai lima persen yang disebutkan Agus mengacu penetapan harga acuan tersebut, maka batas harga LCGC sebelum dikenakan pajak menjadi sekitar Rp 141,7 juta.
Baca Juga: Status Mobil Murah Brio, Agya, Ayla, Sigra, Calya Terancam, Pajak LCGC Segera Naik