Otomotifnet.com - Bus listrik belum layak untuk jalan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).
Hal ini harus diakui, karena banyak problem ditemui jika bus listrik dipakai AKAP.
Seperti diungkap Head of Product Management, Homologation, and Marketing Bus and Truck PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI), Faustina.
Ia mengatakan, ada beberapa hal yang harus dipikirkan jika bus AKAP berdaya listrik.
"Coba bayangkan itu (bus listrik) di beli oleh perusahaan otobus (PO) untuk layanan bus AKAP, nantinya bus akan melayani dari Jakarta ke Surabaya atau Malang contohnya," ucapnya, (14/2/23).
"Nah, untuk charging-nya itu mereka akan lakukan di mana. Maka itu sudah harus dipikirkan," ujar Faustina.
Problem lainnya, kata Faustina, bus AKAP tersebut akan melayani rute Jakarta–Surabaya.
Kemudian PO menargetkan bus akan melakukan charging pertama di Semarang.
Namun, untuk kebutuhan durasi charging baterai bus itu minimum satu sampai dua jam.