Pasalnya ketika menikung tajam, karet dinding ban bisa tidak menapak sempurna akibat posturnya sudah tegang dan stretch.
Efeknya, "Bisa mengakibatkan gejala oversteer atau understeer ketika menikung," wanti Eko.
"Jadi ketika setir sudah di posisi lurus, belum tentu ban bisa langsung kembali lurus," sambung pria ramah tersebut.
Karena secara desain, dinding ban sudah diperhitungkan dengan matang performanya oleh pabrikan agar mampu memberikan kenyamanan dan pengendalian optimal.
"Kecuali untuk gaya, dan pemilik mobil sudah sadar dengan risikonya, ya saya tidak melarang," pungkas Eko.
Baca Juga: Ban Serep Lama Nganggur Mending Diisi Angin Biasa, Jangan Nitrogen