Bobot penilaian untuk masing-masing kategori penilaian masih sama dengan protokol 2021-2025 saat ini, yaitu AOP sebesar 40%, COP, SA dan MS semuanya sebesar 20% untuk setiap kategori.
Namun demikian, ASEAN NCAP telah merevisi beberapa kriteria penilaian untuk teknologi tertentu.
Teknologi yang terpengaruh dengan peningkatan kriteria penilaian adalah Child Presence Detection, Autonomous Emergency Braking (AEB) Inter Urban, Lane Support, Auto High Beam/Adaptive Driving Beam dan AEB for Motorcycle.
Baca Juga: Kembaran Toyota New Agya Sengaja Ditabrakan, Raih Nilai Cukup Memuaskan
Beberapa pemaparan yang akan disampaikan adalah pengenalan kerja ASEAN NCAP, Peringkat keselamatan ASEAN NCAP dan signifikansinya bagi konsumen, efektivitas kendaraan teknologi keselamatan dalam mengurangi atau menghindari kecelakaan.
Dalam acara ini juga akan ada demo kendaraan keselamatan untuk menunjukkan keefektifan teknologi keselamatan yang dipasang di dalam mobil penumpang yang saat ini tersedia di pasar.
Penilaian dari ASEAN NCAP ini dimanfaatkan beberapa manufaktur yang menjual mobil di Indonesia, untuk berlomba-lomba memproduksi mobil terbaik dari segi keselamatan.
Syaratnya minimal bintang 4, malah sekarang sudah ada mobil yang meraih bintang 5.
“Maka harapannya para perusahaan akan terus mengembangkan kendaraan dan melihat ASEAN NCAP punya data (pengetesan), fitur apa sih yang diminta, nilainya berapa dan apa yang harus dipenuhi dari sebuah mobil dengan fitur keselamatan,” tutup Rian.