Buruh Tani Meregang Nyawa, Tubuh Kesambar Gran Max Mental Ditemper Ular Besi

Irsyaad W - Jumat, 17 Maret 2023 | 18:45 WIB

Daihatsu Gran Max yang tertempet Kereta Api (KA) Wijayakusuma relasi Banyuwangi-Cilapa, mental ke sawah sambar tubuh buruh tani di Probolinggo (Irsyaad W - )

Otomotifnet.com - Daihatsu Gran Max tercabik-cabik setelah ditemper ular besi alias kereta api.

Seketika Gran Max mental ke sawah dan ikut menyambar tubuh seorang buruh tani.

Nahas, kerasnya benturan ikut membuat buruh tani tersebut meregang nyawa.

Diketahui, kecelakaan itu antara Gran Max nopol N 8241 WY dan KA Wijayakusuma relasi Banyuwangi-Cilacap.

Lokasinya di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Jalan Desa Jorongan, Leces, Probolinggo, Jawa Timur.

Tepatnya sekitar pukul 15:00 WIB, (15/3/23) kemarin.

Identitas buruh tani tersebut yakni Sunardi (75) warga dusun Campuran, desa Jorongan, Leces.

Selain Sunardi, sopir dan penumpang Gran Max yakni Mukhtadi (55) dan Khomsatun (48) juga ikut tewas.

Mukhtadi dan Khomsatun tercatat sebagai warga dusun Krajan, desa Jorongan, Leces juga.

Warga setempat, Syair (54) mengatakan saat itu Sunardi tengah menjaga sawah yang tak jauh dari TKP.

Posisi Sunardi saat itu tengah berdiri di tepian sawah.

"Tak lama kemudian, ada mobil pikap menyeberangi perlintasan KA sebidang tanpa palang pintu dari arah barat ke timur," katanya.

Saat menyeberang, sopir Gran Max tak sadar ada KA Wijaya Kusuma yang juga melintas dari arah selatan ke utara.

Kecelakaan pun tak dapat terhindarkan, bak belakang Gran Max tertabrak moncong lokomotif.

Akibat hantaman keras, Gran Max terpental hingga puluhan meter dan masuk ke ladang persawahan yang dijaga Sunardi.

Sunardi tak bisa menghindarinya karena kecelakan ini terjadi dengan tempo cepat.

Tak pelak, tubuh Sunardi pun tersambar Gran Max.

"Mobil pikap terpelanting ke sawah, sekaligus mengarah ke Sunardi. Tubuh Sunardi terhantam bodi mobil pikap. Sunardi terluka parah dan meninggal dunia di lokasi kejadian," urainya.

Kondisi Gran Max ringsek parah, tubuh Mukhtadi dan Khomsatun terhimpit kabin lalu meninggal di lokasi.

Mukhtadi dan Khomsatun merupakan pasangan suami-istri (pasutri).

Pasutri tersebut adalah bos swalayan Putra Papua di Kecamatan Leces dan Papua Water Park, Pakistaji, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo.

Petugas kepolisian bersama warga bahu-membahu mengevakuasi tiga korban dan membawanya ke kamar jenazah RSUD Dr Mohamad Saleh, Kota Probolinggo.

Baca Juga: Pemilik Avanza Rugi Rp 40 Juta, Nyebrang Rel Kena Terjang Kereta Api

Sumber: https://jatim.tribunnews.com/2023/03/15/sedang-jaga-sawah-buruh-tani-ikut-tewas-dalamkecelakaan-maut-pikap-vs-kereta-api-di-probolinggo?page=all