Otomotifnet.com - Bandung Raya, Jawa Barat bakal tiru DKI Jakarta.
Karena tengah disiapkan bus khusus seperti TransJakarta yang memiliki jalur sendiri.
Bus Rapid Transit (BRT) hasil kerja sama Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat bersama Kementerian Perhubungan RI tersebut rencananya mulai beroperasi pada 2025.
"Saat ini kami masih menyiapkan segala sesuatunya, bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan. Rencana akan ada pilot project BRT pada 2024," ujar Analis Angkutan Darat Dishub Jabar, Teviani Wulansari di Bandung, (6/3/23).
Ia mengatakan, kebutuhan akan transportasi massal di kawasan Bandung Raya sudah sangat mendesak.
Satu di antaranya untuk mengurai kemacetan lalu lintas di berbagai jalur utama aglomerasi Bandung Raya.
Seperti halnya TransJakarta, kata Teviani, BRT akan menggunakan jalur khusus atau dedicated street.
Dengan demikian, pengoperasiannya tidak terkendala kemacetan lalu lintas sehingga masyarakat tertarik untuk pindah dari penggunaan kendaraan pribadi ke kendaraan umum.
Untuk trayeknya, BRT akan meluncur dari perbatasan Cimahi-Bandung atau sekitar Elang menuju ke Terminal Cicaheum.
Ada juga beberapa kawasan yang dilalui seperti Ciroyom, Asia Afrika, Ahmad Yani, hingga terakhir di Cicaheum.
"Untuk jalur yang kecil tidak akan pakai pembatas yang ditanam. Nanti ada skemanya sendiri," ujar Teviani.
Total ada 17 rute yang nanti akan dilayani BRT.
Selain membuat jalan sendiri, BRT akan menyediakan halte khusus.
Untuk Seksi 1 dari Cimahi menuju Cicaheum ada 30 halte yang disiapkan.
Namun, berbeda dengan halte yang sudah ada, yang mengharuskan penumpang naik tangga sebelum naik bus Trans Metro Bandung (TMB).
Nantinya halte BRT akan berada di bawah karena bus yang digunakan menggunakan sistem low deck.
Penumpang pun tidak bisa naik atau turun sembarang tempat, tetapi harus di halte yang disediakan.
Dalam rangka pengurangan emisi karbon, BRT Bandung Raya pun bakal memaksimalkan penggunaan bus listrik.
Dari total seluruh bus yang dipakai rencananya 50 persen memakai bus listrik dan sisanya mesin diesel.
Namun, jika tidak mencapai persentase tersebut maka minimal 30 persen bus BRT nantinya memakai tenaga listrik.
"Jadi masih kita persiapkan berapa banyak yang memakai bus listriknya. Tapi skema itu sudah diperhitungkan oleh Dishub Jabar. Karena memang mahal ya kendaraan listrik ini sehingga butuh perencanaan penganggaran yang matang juga," ujarnya.
Berikut rute BRT Bandung Raya:
1. Kebon Kalapa - Cibiru
2. Kebon Kalapa - Ledeng
3. Leuwipanjang - Dago
4. Elang - Cikudapateuh
5. Pajajaran - Antapani
6. Cibaduyut - Alun-alun
7A. Stasiun Padalarang - Alun-alun
7B. Stasiun Cimahi - Cicaheum
8. Ledeng - Terminal Antapani
9A. Leuwipanjang - Tegalluar
9B. Stasiun Hall - Tegalluar
10. Leuwipanjang - Soreang
11. Leuwipanjang - Jatinangor
12. Baleendah - Leuwipanjang
13. BEC - Baleendah
14. Sarijadi - Antapani
15. Lembang - Sukajadi (Ext)
16. KBP - Stasiun Padalarang
17. Baleendah - Banjaran (Ext).
Baca Juga: Temuan BPK Mencengangkan, Puluhan Mobil dan Motor Dinas Dikuasai Mantan Pejabat