Otomotifnet.com - Dalam peluncuran generasi terbaru dari Toyota Agya (All New), ada dua varian yang dikenalkan.
Pertama yaitu All-New Astra Toyota Agya yang disebut masih berstatus Low Cost Green Car (LCGC), satu lagi adalah Toyota All New Agya GR Sport.
Dan yang bikin terkejut, banderol yang ditawarkan All New Agya tipe GR Sport ini terpaut lumayan jauh dari versi LCGC-nya.
Yakni mulai dari Rp 237,5 juta on the road (OTR) DKI Jakarta untuk yang transmisi manual (M/T), dan transmisi CVT dilabel Rp 253,2 juta.
Baca Juga: Siksa Toyota Agya GR Sport CVT, Biaya Servis Sampai 100 Ribu Km Semurah Ini
Kalau dibanding versi LCGC-nya yang tipe tertinggi (All New Agya G CVT), varian GR Sport CVT lebih mahal Rp 62,1 juta.
Hemm.. apa yang membedakan sampai harganya terpaut segitu besar?
Padahal antara varian GR Sport dengan Agya tipe G, sama-sama sudah dibekali fitur kontrol stabilitas, Hill Start Assist, bahkan paddle shift.
“Ada 3 poin utama yang membedakan varian GR Sport dengan versi LCGC,” beber Dimas Aska, Head of Media Relation PT Toyota-Astra Motor (TAM) saat berlangsung acara Media Test drive All New Agya GR Sport di Bali (4/4/2023).
Pertama, lanjut Dimas, pada bodinya disematkan body kit spesial racikan tuner Gazo Racing (GR).
Body kit GR ini kata Dimas dirancang tak hanya menonjolkan aura racing atau sporti, tapi juga memperhitungkan sisi aerodinamika dan efek down force.
“Ini bertujuan agar ketika mobil ini dibawa melaju kencang, larinya tetap stabil,” jelasnya.
Poin kedua, lanjutnya, sistem suspensinya juga special tune by Gazo Racing.
“Jadi mulai dari sokbreker, per hingga karet dampernya itu diracing oleh Gazo Racing. Bantingannya lebih stiff dari Agya biasa, sehingga buat manuver jauh lebih stabil,” terang Dimas.
Baca Juga: Tampilan Tachometer Toyota Agya GR Sport Bisa Diubah-ubah, Caranya Gampang
Terakhir, rasio putaran setir lebih singkat dibanding Agya biasa (versi LCGC).
“Jadi misalnya kita mau belok patah nih, di Agya GR Sport itu belokin setirnya lebih sedikit dibanding Agya biasa,” imbuhnya.
Perbedaan rasio putaran setir ini kata Dimas tak lepas dari perbedaan konstruksi Electric Power Steering-nya (EPS).
Tak hanya itu, lanjut Dimas lagi, karena Agya GR Sport ini tak lagi masuk segmen LCGC, maka pajak kendaraannya lebih tinggi dibanding LCGC yang kini hanya dikenai 3%.
“Akumulasi dari semua itu yang membuat gap harganya jadi lumayan besar,” tukasnya.
Tapi ia menjamin untuk rasa berkendara antara Agya biasa dengan varian GR Sport, sensasinya jelas beda.
Varian GR Sport ini cocok deh buat penggema mobil yang menyukai speed, agilty dan handling yang presisi.
Kalau enggak percaya, cobain aja sendiri deh!