Rotasi ban pada mobil memang disarankan untuk dilakukan secara rutin dengan jarak tertentu.
Hal ini untuk menghindari terjadinya tingkat keausan ban yang tidak merata, yakni antara ban depan, belakang, maupun sisi kiri, dan kanan sehingga dapat memperpanjang usia pakai dari ban tersebut.
Biasanya, ban depan mobil lebih rentan mengalami gesekan dan bisa lebih cepat tipis jika tidak dirotasi secara berkala.
"Ban mobil ada empat. Keempatnya itu bekerja sama satu sama lain agar mobil dapat jalan lurus, selaras. Makanya perlu misalnya dilakukan rotasi secara berkala untuk melihat tingkat keausan, agar ban tetap bisa berfungsi maksimal," jelas Deputy Head Of OE Sales PT Bridgestone Indonesia, Fisa Rizqiano dalam keterangan resmi hari ini (14/4/2023).
Yang kedua adalah spooring dan balancing. Salah satu kerusakan ban yang sering tidak terdeteksi adalah keausan tread atau tapak yang tidak merata.
Tekanan angin yang tidak tepat, masalah suspensi mobil serta roda yang tidak sejajar adalah beberapa faktor yang dapat mengakibatkan keausan tidak merata ini.
Melakukan spooring dan balancing pada teknisi ban terpercaya dapat menjadi solusi untuk mendeteksi dan mencegah kerusakan ban seperti ini menjelang perjalanan mudik ke kampung halaman.
Yang ketiga adalah cek tekanan ban sesuai standar. Memastikan tekanan angin ban yang tepat sangatlah penting.
Tekanan yang terlalu rendah dapat membuat pengendali mobil menjadi limbung pada kecepatan tinggi, serta mengurangi efisiensi BBM ketika berkendara.