Ia lalu membandingkannya saat pandemi Covid-19.
Kala itu, hanya 2-3 orang yang memesan jasa ojek online dalam sehari.
Sedangkan saat ini, pendapatan yang ia kumpulkan bisa mencapai Rp 500.000 per hari.
"Ada faktor pengaruh (KTT ASEAN). Tapi saya senang. Memang ramai dari dulu, maksudnya ramai tapi enggak kayak sekarang. Sudah 20 (order yang masuk), sebenarnya sampai 30 bisa," ungkapnya.
Lebih lanjut Acik mengakui, besarnya pendapatan yang ia terima tak terkecuali karena biaya perjalanan yang cukup tinggi.
Berdasarkan simulasi yang dilakukan, biaya yang perlu dibayar penumpang mencapai Rp 35.000 hingga Rp 45.000, dengan jarak tempuh sebesar 3,4 kilometer.
"Kan enak juga di sini, ongkirnya lumayan gede. Kalau kami ramai begini lebih (senang) Grabike, lebih cepat. Kalau food harus antre segala macam," jelas dia.
Banjirnya pemesanan jelang KTT ASEAN juga dirasakan oleh pengemudi lain, Hoga.
Ia menyebut sudah mendapat 8 kali pemesanan, meski baru mulai bekerja pada sore hari.
Dia pun mengaku sempat beberapa kali mengantar pesanan makanan untuk beberapa pendatang di Labuan Bajo selama beberapa hari terakhir.
"(Biasanya) tidak (seramai ini). Kalau sebelumnya memang ramai, tapi ada jeda waktu untuk istirahat," terangnya.
"Soalnya ini sambung terus dari tadi. Selesaikan satu (pesanan) aja, langsung masuk (pesanan lainnya)," ucap Hoga.
Sebagai info, KTT ke-42 ASEAN dilaksanakan di Labuan Bajo, 10-11 Mei 2023.
Sementara itu, KTT ke-43 akan diselenggarakan di Jakarta pada 5-7 September 2023 mendatang.
KTT ASEAN untuk pertama kalinya dilakukan dua kali dalam setahun secara fisik.
Baca Juga: Toyota bZ4X Eks KTT ASEAN Bakal Dijual Lagi, Harga Lebih Murah