"Itu pengaruhnya ke apa? Bisa ke akselerasi lemot, perpindahan gigi lambat atau telat ngoper," timpal Okta.
Dijelaskan oleh Okta, tips and trik sederhana untuk memperbaiki kondisi ini ialah dengan mengubah settingan TPS lebih rendah dari posisi normal yang berada di angka 0,59.
"Jadi kalau di matik konvensional ini, dia pindah gigi lama atau cepatnya itu masih diatur sama via si tps ini. Ada memang si OBD lainnya, tapi itu fungsinya cuma ngaturin itu biar gigi pindah ngikutin dengan rpm yang ada," jelas Feri lagi.
"Sementara kalau di ECU itu yang dibaca kan AFR kan. AFR udah adjust nanti di rpm berapa udah langsung pindah. Sementara kalau di matic konvensional kaya gini beneran si bosch pomp dan TPS ini berfungsi sangat signifikan," sambungnya memperinci.
Untuk modifikasi ringannya supaya tarikan makin kencang bisa dengan oprek bosch pump.
"Kalau di bosch pump kita ganti aja rotor head. Di rotor head bosch pump bawaan itu ada yang ukuran 10 ada yang 11," terang Feri.
"Nah rata-rata yang upgrade jadi naik ke 12," tegasnya menambahkan.
Ada juga trik lain dengan custom lever arm untuk menjaga bukaan throttle bosch pump lebih besar di awal.
"Efeknya akan membuat suplai lebih besar sehingga tarikannya lebih kencang di awal. Makanya ada juga yang custom dipanjangin strutnya biar level arm-nya lebih enteng," beber Okta.
Lalu terkahir adalah trik mengobati tranmisi matic Panther. "Paling ringan untuk benerinnya sih bersihin strainer atau filter olinya. Karena kotor jadi gak lancar sirkulasinya," ucap Okta.
"Lebih ringan lagi itu akibat dari oli transmisinya yang kurang. Nah paling berat itu baru deh ganti kampas koplingnya, bisa pakai merk Aisin. Pilihan subtitusinya ada dari Volvo, APV, sampai Toyota Crown," pungkasnya.
Baca Juga: Ini 5 Cara Jitu Beli Mobil Diesel Isuzu Panther Kondisi Bekas, Nomor Lima Paling krusial