Terowongan yang terletak di seksi 2 jalan tol ini dibangun sepanjang 472 meter dengan diameter 14 meter.
Dilansir dari laman resmi Bina Marga Kementerian PUPR, pembuatan terowongan yang menembus bukit tersebut menggunakan teknologi New Austrian Tunneling Methods (NATDM).
Lebih lanjut, metode penggalian yang digunakan dalam konstruksi terowongan Tol Cisumdawu adalah three-bench seven-step yang dapat menstabilkan pemuka terowongan tanpa memerlukan tambahan penyangga.
Tol Cisumdawu terletak di Jawa Barat dan sangat penting untuk efektivitas operasional Bandara International Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Pelabuhan Patimban, serta pengembangan ekonomi kawasan Ciayu, Majalengka, Kuningan, dan Kawasan Rebana.
Mulai dibangun pada tahun 2011 dan dioperasikan Selasa (25/1/2022) khusus Seksi 1 Cileunyi-Pamulihan.
Harapannya pada Juni tahun 2022, seluruh seksi Jalan Tol Cisumdawu telah rampung dan bisa dibuka untuk umum.
PT Citra Karya Jabar Tol menjadi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dan PT Brantas Abipraya sebagai kontraktor pelaksana.
Adapun nilai investasinya sebesar Rp 8,41 triliun.
Selain itu, jalan tol sepanjang 60,1 kilometer ini disebut sebagai salah satu jalan tol dengan pemandangan terindah karena dikelilingi oleh tiga gunung vulkanik, yaitu Gunung Tampomas, Manglayang, dan Patuha.