"Laporan kami ditolak polisi, padahal semua data-data, bukti-bukti sudah tercantum, alasannya karena bukti tidak cukup," terangnya.
"Alasan lainnya, ingin ada salah satu pelapor yang memiliki sertifikat tanah. Itu kan konyol, kalau mau bilang dari siang, kita sudah delapan jam," katanya.
Warga lain yang sudah menunggu, kemudian meminta polisi datang menemui mereka dan menyampaikan alasan penolakan laporan secara langsung.
"Tapi tidak satupun yang ke luar. Akhirnya warga marah dan pulang dan memblokade jalan dengan cara membakar (ban), untuk menarik perhatian mereka dan satu jam kemudian mereka datang," ucapnya.
Menurutnya, setelah satu jam dilakukan penutupan jalan, sejumlah aparat kepolisian mulai berdatangan dan akan dilakukan negosiasi.
"Ini sedang ngobrol dulu tim inti, negosiasi seperti apa yang akan disampaikan ke pihak kepolisian," katanya.
Adapun tuntutan warga, kata dia, ingin agar laporan mereka diterima kemudian dilakukan BAP.
"Kami hanya ingin laporan kita diproses, sesederhana itu, tapi ditolak padahal bukti sudah jelas. Aksi akan terus dilakukan sampai laporan kita diterima, dijadikan BAP, tidak hanya BAW hanya itu saja," ujarnya.
Baca Juga: Pajero Sport dan Puluhan Mobil Dibakar Aksi 22 Mei, Pelaku Diringkus, Ngaku Dibayar Seseorang