Otomotfinet.com - Berasa kayak lagi masuk angin, beneran enggak sih kalau minyak kayu putih bikin emisi gas buang kendaraan turun?
Pasalnya, minyak kayu putih sendiri adalah salah satu bahan dasar yang juga digunakan untuk pembuatan aditif bensin.
"Yang termasuk ke dalam minyak atsiri seperti minyak kayu putih, cajuput dan clove oil atau minyak cengkeh bisa buat campuran BBM," ucap Febri Aldino, Owner Insuma Fuel Rebuilder, Produsen zat bioaditif BBM.
Menurut Febri, dalam minyak cengkeh dan minyak kayu putih terkandung senyawa eugenol yang bisa membantu proses pembakaran.
"Kandungan eugenol berperan untuk memperkaya kandungan oksigen dalam bahan bakar," jelas Febri.
"Bertambahnya kandungan atom oksigen ini akan berperan untuk mengoksidasi jelaga dan gas karbon monoksida di dalam ruang bakar. Efeknya proses pembakaran akan menjadi lebih baik atau lebih sempurna," tambahnya saat dihubungi melalui pesan singkat (11/09/2023).
Penggunaan senyawa eugenol yang ada pada minyak kayu putih maupun minyak cengkeh dan dampaknya ke emisi gas buang motor sudah pernah diteliti oleh mahasiswa jurusan teknik mesin, Universitas Brawijaya.
Dalam penelitiannya, Arin Wahyuni Arianto melihat pengaruh penambahan bioaditif eugenol di bahan bakar terhadap gas buang hasil pembakaran.
Arin Wahyuni Arianto mencoba menambahkan bioaditif eugenol ke N-heptana (bahan baku bahan bakar atau bensin) mulai dari 1% , 3%, 5%, 7%, 30%, 50% hingga 80% dan melihat efeknya terhadap gas buang hasil pembakaran melalui alat Gas Chromatography.
"Hasil penilitian menunjukan bahwa semakin tinggi presentase eugenol pada campuran bahan bakar N-Heptana, menyebabkan turunnya konsentrasi gas karbon monoksida (CO) dan meningkatkan konsentrasi gas C02," jelas Arin Wahyuni Arianto dalam abstrak penelitiannya yang diujikan pada tahun 2021 ini.