Otomotifnet.com - Ada trik yang bisa dibagi ke temen agar motor 2-tak lolos uji emisi meski knalpot ngebul.
Sebagai informasi, motor 2-tak produksi sebelum 2010 dalam regulasi harus memiliki ambang batas CO di bawah 4,5% dan HC di bawah 12.000 ppm.
Tim redaksi sendiri pernah menguji motor 2-tak untuk uji emisi menggunakan Suzuki Satria 120 R keluaran 2002 yang sudah ganti knalpot racing serta karburator yang lebih besar.
Hasilnya di luar dugaan, kadar CO hanya menyentuh 3,59 % saja yang artinya masih di bawah ambang batas yang ditetapkan.
Sementara nilai HC saat pengujian tercatat 12.060 ppm atau hanya 60 ppm lebih tinggi dari ambang batas yang ditetapkan.
Baca Juga: Jangan Pasrah Gitu, Cepat Lakukan Ini Kalau Motor Tak Lolos Uji Emisi
"Ini sebetulnya uji emisinya sudah nyaris lolos, tapi kadar HC atau hidrocarbon sedikit terlalu tinggi," ungkap Aji mekanik Nawilis Tanah Abang yang membantu proses uji emisi.
Sebenarnya hasil bisa menjadi lebih bagus jika motor dites menggunakan knalpot standar atau bawaan.
"Saya sarankan sebelum uji emisi untuk ganti ke knalpot standar saja supaya bisa lolos," tambahnya.
"Bahan bakar yang dipakai juga bisa berpengaruh, Satria ini saat dites ternyata pakai bensin RON 98 jadi pembakarannya mungkin sedikit kurang maksimal. Kalau pakai RON 92 harusnya sudah cukup aman," yakin Aji.
Jadi, kalian harus pastikan kalau bensin yang digunakan juga sesuai dengan spesifikasi mesin, jangan terlalu tinggi atau terlalu rendah angka oktannya.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR