Otomotifnet.com - Pemerintah mendorong pengembangan BBM baru berbahan tanaman.
Bukan tebu atau kelapa sawit, tapi BBM ini berbahan dari tumbuh-tumbuhan.
Yakni BBM berbasis dari Minyak Atsiri.
Dijelaskan Dirjen Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, bioaditif pada minyak atsiri mampu menyempurnakan pembakaran BBM di dalam ruang bakar mesin.
"Sehingga dapat menstabilkan kepadatan (density) dan memperbaiki atomisasi dari bahan bakar dan menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna, lebih bersih, efisien, dan juga mengurangi konsumsi BBM," katanya dalam keterangan tertulis, (12/9/23).
Putu melanjutkan, produk aditif BBM sebenarnya bukan hal baru. Beberapa negara seperti Jerman, Amerika, dan Australia sudah mengembangkannya lebih dulu dengan berbasis petroleum.
Hasil dari pengembangan produk aditif BBM itu, mampu menghasilkan hal menajubkan di kendaraan bermotor.
Sehingga pengembangan aditif BBM berbasis bahan baku organik perlu untuk didorong.
Apalagi Indonesia sangat potensial untuk mengembangkan aditif BBM berbasis bahan baku organik dengan harga yang kompetitif dan berkelanjutan (sustainable).
Sebelumnya, Dirjen Industri Agro telah memfasilitasi penyusunan standar mutu produk bioaditif melalui SNI Nomor 8744:2019 Bioaditif berbasis minyak atsiri untuk bahan bakar motor diesel.