Otomotifnet.com - Toyota Kijang Innova Reborn satu ini bak merana seperti manusia.
Sudah disiksa menjadi ambulans, lalu saat dipakai tugas jemput pasien cuci darah justru mencabut nyawa ibu dan anak.
Itu setelah ambulans Kijang Innova Reborn tersebut terjun ke jurang sedalam 4 meter.
Tepatnya di Jalan Raya desa Talang Empat, Karang Tinggi, Bengkulu Tengah, Bengkulu, (10/10/23).
Korban tewas ibu dan anak diketahui bernama Fatmawati (71) dan Mardani (40) warga desa Talang Ratu, Rimbo, Lebong, Bengkulu
Menukil informasi dari TribunBengkulu.com, ambulans berbasis Kijang Innova Reborn itu milik Puskesmas Donok, Lebong.
Selain menyebabkan dua orang tewas, penumpang lain dari ambulans bernama Dairobi (38) alami luka berat.
Korban kemudian langsung dirujuk ke RSHD Kota Bengkulu.
Sedangkan dua orang lainnya yakni seorang penumpang, sopir Dodi Saputra (32) dan kenek Dodi Armansah (34) tidak mengalami luka.
Kasatlantas Polres Bengkulu Tengah, Iptu Wiyanto mengungkapkan, pihaknya masih menyelidiki penyebab kecelakaan yang menewaskan 2 orang tersebut.
Polisi sudah meminta keterangan dari sejumlah saksi dan melakukan olah TKP.
"Kami akan selidiki kasus ini sesuai aturan yang berlaku, kita juga sudah melakukan olah TKP dan meminta keterangan baik sopir dan kenek," ujar Wiyanto.
Sementara itu menurut pengakuan sopir ambulans, Dodi Saputra (30), kecelakaan yang dialaminya berlangsung cepat.
Awalnya ambulans yang dibawanya itu berangkat dari Kabupaten Lebong sekitar pukul 12:00 WIB.
Ambulans itu membawa pasien bernama Fatmawati (71) hendak melakukan cuci darah di RSHD Kota Bengkulu.
Namun, saat melintas di Desa Talang Empat, Karang Tinggi, Bengkulu Tengah, ambulans yang dikemudikannya hilang kendali.
"Kondisinya jalan licin setelah hujan, jadi mobil sempat miring ke kanan, lalu coba saya kontrol, tapi mobil malah belok ke kiri, kemudian menghantam pohon, baru terperosok ke jurang," ujar Dodi, (10/10/23).
Setelah terperosok ke jurang sedalam 4 meter, Dodi mengaku sudah tidak mengingat apapun lagi dan mengalami shock.
"Saya tidak ingat lagi, tapi tidak lama setelah kejadian ada warga yang langsung datang menolong," ungkapnya.
Sopir Puskesmas Kota Donok yang telah bekerja selama 6 bulan tersebut mengaku selain jalanan yang licin, angin ban yang terlalu keras.
"Padahal ban belakang itu baru, tapi memang angin bannya tadi terlalu kencang (keras,-red)," kata Dodi.
Saat ini, Dodi beserta keneknya sedang berada di Satlantas Polres Bengkulu Tengah untuk dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.
Baca Juga: ODGJ Diburu Polisi, Terkait Temuan Ambulans Kijang Innova Teronggok di Lahan Kosong