Otomotifnet.com - Sempat pensiun dari dunia off-road lantaran kesibukan kuliah, Cefiro tidak pernah bisa move-on dari dunia 4x4.
Padahal dulu, Cefiro sempat kenyang di ajang off-road kompetisi dengan jip turbular bermesin 2JZ-GTE untuk turun di kelas >2.500 cc.
Jadi untuk merakit sebuah kendaraan offroad, sudah bukan hal awam lagi buat Cefiro.
Ketika kuliah rampung dan kembali ke Jember, virus untuk ‘ngegas’ dengan jip 4x4 kumat lagi.
Baca Juga: Suzuki Jimny Sangar Sampai Ke Kolong, Gardan Cherokee, Mesin Pakai Vitara
Namun kebetulan, teman komunitasnya lebih ‘getol’ untuk terjun di ajang adventure.
Pemilihan mobil pun menjadi faktor yang krusial. Cefiro lebih menyukai jip 4x4 yang mungil dan gesit ketika digunakan di medan ekstrem.
“Selain itu, bodi mungil kayak Jimny mudah untuk recovery dan enggak nyusahin,” terangnya.
Sehingga lulusan teknik sipil ini memiliki Suzuki Jimny untuk dijadikan ‘mainan barunya’.
Namun tetap dengan napas ala Jimny, Cefiro memilih jalur sedikit berbeda.
Pilihannya justru jatuh pada Suzuki Katana GX keluaran tahun 1997.
Modifikasi yang dilakukan lebih kepada plug and play, sehingga, tidak menyulitkan sekaligus mudah.
Terutama saat melakukan perbaiki jika terjadi kerusakan saat diajak adventure sekalipun.
Dan dengan bodi mungil Katana, Cefiro lebih suka dengan kelincahannya.
Terlebih kini tenaganya pun sudah jauh lebih besar lewat mesin milik Suzuki Vitara.
Selain itu, kaki-kakinya kini pun sudah menggunakan sepupunya Jimny SJ410 yang biasa digunakan para offroader.
Kaki-kakinya yakni menggunakan Suzuki Samurai yang lebih kekar dan kuat untuk diajak adventure.
Baca Juga: Suzuki Jimny 6 Silinder 4.000 cc, Mesin Nusuk Body, Yang Liat Minder
Dengan racikan yang ada saat ini, Suzuki Katana milik Cefiro ini sudah teruji handal melibas medan offroad.
Sekarang begitu ada ajakan offroad, seberat apapun medannya, akan dijabani oleh Cefiro.