Otomotifnet.com - Sudah bukan rahasia umum parkir liar dijadikan ladang cari duit para oknum.
Bahkan lahan parkir liar tersebut digunakan tanpa izin dari Pemerintah Daerah (Pemda) atau petugas yang ditunjuk.
Para oknum menarik tarif parkir seenak jidat untuk menguntungkan diri sendiri.
Jika pemilik kendaraan keberatan dan oknum mengancam tindak kekerasan sama saja nantang perihal ini.
Dilansir dari Kompas.com, Budiyanto, pemerhati masalah transportasi dan hukum mengatakan, siapapun yang menggunakan lahan dan ruang jalan untuk parkir kemudian memungut uang tanpa ada izin resmi merupakan perbuatan melawan hukum.
"Tindakan oknum parkir liar yang minta uang dengan cara memaksa, mengancam, merupak untuk menguntungkan diri sendiri maupun orang lain adalah perbuatan tindak pidana pemerasan," katanya dalam keterangan resmi (26/11/2023).
Budiyanto mengatakan bahwa oknum seperti itu bisa dikenai pidana sesuai Pasal 368 KUHP.
"Barang siapa dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, memaksa seseorang dengan kekerasan atau ancaman kekerasan untuk memberikan barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah milik orang lain atau sengaja membuat hutang atau menghapus piutang dipidana dengan pidana penjara selama 9 tahun."
Budiyanto mengatakan, praktek parkir liar sering terjadi dan dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Perlu ada kesadaran dan keberanian dari masyarakat untuk melaporkan ke pihak berwajib apabila melihat praktek parkir liar yang meresahkan," katanya.