Otomotifnet.com - Pemilik mobil bekas wajib tahu, ini cara mudah merawat timing belt agar awet.
Biasanya untuk penggantian timing belt bisa sampai 80.000 km, tapi tergantung kondisi.
Artinya bisa saja timing belt atau timing chain mesti diganti sebelum batas jarak tempuh (kilometer).
Nah, ini faktor apa yang bisa menyebabkan usia pakai timing belt atau timing chain lebih pendek
yang pertama, mesin yang sering bekerja keras bisa bikin timing belt cepat rusak.
Namun, saat ini mobil sudah pakai timing chain karena memiliki usia pakai yang lebih panjang dari timing belt.
Namun usia timing chain juga bisa lebih pendek atau mengalami kerusakan jika Anda sering telat mengganti oli mesin.
Kalau sering telat ganti oli mesin gir akan cepat aus, dan jika didiamkan rantai bisa putus.
Nah, Anda juga bisa mendeteksi kerusakan timing belt atau timing chain.
Untuk mendeteksi bisa dengan mendengarkan suara di mesin, jika terdengar suara aneh bisa jadi petanda timing belt atau timing chain bermasalah.
Biasanya akan mengeluarkan suara bising dari mesin kalau timing belt atau timing chain bermasalah.
Yang kedua dengan melihat fisik dari timing belt atau timing chain tersebut.
Untuk lebih pastinya periksa fisik timing belt, lepas, kemudian balik, dan tekuk jika terlihat retak-retak maka harus diganti.
Atau jika gerigi pada timing belt ada yang ‘ompong’ juga harus diganti.
dilansir GridOto.com, untuk mengganti timing chain harus diganti gir dan rantainya, agar kinerjanya tetap optimal dan lebih tahan lama.
Baca Juga: Musim Hujan, Ini Kondisi Tabung Air Wiper di Mobil Bekas Harus Dikuras