Dengan harapan, ketika dia mulai ngedrop, konsumen bisa segera tahu dan memeriksakan kendaraan ke bengkel.
Indikator kondisi aki tersebut terletak di speedometer, yang menampilkan gambar baterai beserta angka voltasenya yang perlu diperhatikan penggunanya.
"Kita bisa tahu sisa tegangan baterai aktual pada motor Vario sisa berapa. Di bagian odometer bisa diganti-ganti dengan tombol yang sudah disiapkan, akan ketahuan kondisi aktual tegangan aki. Tidak perlu lagi menambah part aftermarket," ucap Reza.
Dari penjelasannya, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan pemilik motor.
Apabila indikator baterai menyala dan tegangannya 11,6 volt (dari normal sekitar 12 volt), maka motor tetap bisa dinyalakan tapi akan ada indikator baterai warna merah.
"Artinya kondisi baterai sudah drop, tapi motor masih bisa dihidupkan dengan lancar. Disarankan untuk tidak mengaktifkan ISS (Idling Stop System)," imbau Reza.
"Ini sebagai anjuran bahwa dikhawatirkan usia pakai baterai sudah waktunya ganti," kata Reza.
Sementara itu, jika tegangan baterai mencapai 11 volt, maka motor sudah tidak bisa dihidupkan lagi.
Maka, selanjutnya indikator baterai akan terus menyala, dan pemilik harus segera melakukan pemeriksaan.
"Jika benar-benar ngedrop, kita di after sales service ada namanya layanan Honda Care. Apabila kondisi jauh dari AHASS, itu konsumen bisa menggunakan AHASS terdekat melalui Honda Care, itu akan dibantu untuk penanganannya," tutur Reza.
Baca Juga: Kick Starter Motor Matic Jarang Dipakai Bisa Rusak, Mending Lakukan Ini Sebelum Kejadian