Otomotifnet.com - Yamaha Lexi LX 155 hadir dengan mesin baru yang kapasitasnya lebih gambot ketimbang Lexi generasi sebelumnya.
Lexi LX 155 ini menggunakan mesin 155 cc milik NMAX 155 dan Aerox 155, yang otomatis juga pakai teknologi VVA (Variable Valve Actuation), SOHC, 4 valve dan liquid cooled.
Tapi tidak plek-ketiplek langsung disematkan, ada penyempurnaan di bagian mesin yang bisa dibilang lebih baik ketimbang keduanya.
"Mesin Lexi LX 155 ini secara garis besar disempurnakan dengan cara mengurangi gaya gesek yang terjadi, sehingga minim gesekan dan beban kerja mesin berkurang,"
"Ada beberapa bagian yang disempurnakan untuk mengurangi gesekan tersebut, mulai camshaft, crankshaft dan rotor assy hingga hidrolik tensioner," papar Ferry Nurul Fajar dari tim Technical & Education PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) dalam rangkaian Lexi LX 155 Media Test Ride di Bandung (03/02/2024).
Yang menarik dibahas kali ini adalah penggunaan tensioner yang enggak biasa, yaitu hidrolik tensioner yang mampu mereduksi getaran dan gesekan yang terjadi pada mesin.
Untuk menggunakan hidrolik tensioner ini, Lexi LX 155 ini menggunakan crankcase baru yang terdapat jalur oli menuju ke komponen ini.
Kerja hidrolik tensioner ini sama seperti tensioner pada umumnya, yaitu harus bisa menahan gerakan berlebih pada rantai mesin/keteng agar tetap pada posisi ideal.
Bedanya, hidrolik tensioner ini bekerja menggunakan tekanan oli.
Tekanan oli ini menekan plunger serta spring check ball dan per, sehingga housing mampu menahan lidah untuk meredam gerakan rantai keteng.
"Tensioner lama itu kan setelan fix, jadi tidak akan bergerak mengikuti gerakan cam chain,"
"Sedangkan sekarang sudah menggunakan hidrolik tensioner, saat oli menekan keras plunger, tensioner ini akan menahan rantai keteng,"
"Tapi apabila ada tekanan lebih dari 30 kpa dari rantai keteng, tensioner ini akan mengikuti gerakan rantai keteng," detailnya.
Bila ada tekanan lebih dari 30 kpa, oli akan rembes melalui dinding plunger dan kembali ke penampungan oli.
"Dari gerakan si rantai keteng yang kencang kendor tadi hasilnya gesekan lebih minim dan getaran juga lebih halus," tukasnya.