Yang pertama adalah indeks beban, dengan bobot mobil listrik yang dibebani baterai, maka diperlukan ban dengan indeks beban yang sesuai dengan bobot kendaran.
Informasi indeks beban ini dapat ditemui di dinding ban, yang penulisannya satu kesatuan dengan ukuran ban. Hal ini turut menentukan seberapa besar tekanan udara yang sesuai untuk ban tersebut.
Lantas pertimbangan kedua adalah pilih ban yang punya hambatan gesek (rolling resistance coefficient) yang lebih kecil akan berkontribusi terhadap hambatan gulir yang lebih rendah.
Penggunaan ban low rolling resistance, mampu mengurangi hilangnya energi dan membuat konsumsi listrik lebih efisien.
Lalu pilih ban yang memiliki noise rendah atau mengadopsi teknologi peredaman kebisingan.
Dengan ban yang lebih senyap, bikin berkendara dengan mobil Listrik yang minim suara juga semakin nyaman.
Terakhir adalah soal torsi instan yang jadi ciri khas mobil listrik.
Torsi instan dapat menyebabkan peningkatan keausan pada ban, sehingga dibutuhkan ban dengan kompon karet berkualitas yang memiliki kekuatan untuk menahan torsi tambahan tersebut.
“Selain pemilihan ban yang cocok, perawatan, dan pemeliharaan ban sangat penting untuk mempertahankan umur ban/mengurangi tingkat keausan, dan juga memaksimalkan jarak tempuh (drive range),” tutup Fisa.