Otomotifnet.com - Merujuk data Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat industri KBLBB (Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai) terus mengalami peningkatan di Indonesia.
Potensi pasar kendaraan listrik memang telah bikin pabrikan dunia ngiler untuk investasi. Bayangkan, secara populasi penduduk Indonesia merupakan terbesar ke-empat dunia.
Populasi rakyatnya yang gemuk, tak heran potensi pasarnya juga besar.
Begitupun rasio kepemilikan kendaraan juga masih rendah, membuat investor berbondong-bondong tanamkan modal di tanah air.
Disampaikan oleh Rustam Effendi, selaku Analis Kebijakan Ahli Madya Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan. Pemerintah serius mendukung industri kendaraan listrik.
Buktinya, Ia memaparkan, Pemerintah Pusat telah merilis kebijakan insentif seperti Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), bea masuk, dan PPnBM.
Pihaknya berharap, kebijakan insentif pajak kendaraan listrik, mampu memikat pabrikan kendaraan listrik dunia untuk datang berinvestasi di Indonesia.
"Pemberian fasilitas (insentif fiskal) semacam tes pasar itu sebenarnya logis dengan berbagai macam prospek. Harusnya pabrikan global enggak ragu-ragu," beber Rustam.
Baca Juga: Pabrikan Mobil Listrik Kian Sumringah, Ada Keberpihakan Pemerintah Indonesia
Berdasarkan data Kemenperin, setidaknya sudah ada empat perusahaan bus listrik yang berniat investasi dengan nilai Rp 360 miliar.
Kemudian ada empat perusahaan mobil listrik yang telah berinvestasi dengan kapasitas produksi mencapai 44 ribu unit per tahun.
"Total investasi dari empat perusahaan mobil listrik mencapai Rp 3,27 triliun,” bilang Hendro Martono, Direktur Industri Maritim Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (IMATAP), Kementerian Perindustrian.
Lanjut Ia mengungkapkan, saat ini terdapat 54 pabrikan kendaraan listrik roda dua dan roda tiga.
Total investasi dari 54 pabrikan tersebut sebanyak Rp 0,86 triliun, dengan kapasitas produksi 1,51 juta unit per tahun.
Masih menurut Hendro, industri kendaraan listrik Indonesia ditargetkan mampu memproduksi 400 ribu unit kendaraan listrik roda empat atau lebih pada 2025.
"Untuk roda dua atau roda tiga ditargetkan memproduksi 6 juta unit," ujarnya dalam Sosialisasi Insentif Percepatan Investasi KBLBB (Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (01/03/2024).