Harus Tahu, Ini Ciri-Ciri Awal Pengemudi Bisa Terserang Microsleep

F Yosi,Andhika Arthawijaya - Senin, 18 Maret 2024 | 23:20 WIB

Honda CR-V Gen 3 sepak trotoar akibat pengemudi mengantuk di Bontang, Kalimantan Timur (F Yosi,Andhika Arthawijaya - )

Yang terakhir adalah faktor kesehatan, apakah kita kurang sehat ketika berkendara atau sedang mengkonsumsi obat–obatan dari dokter.

Celakanya, banyak orang tidak menyadari bahwa dirinya sudah mengalami kelelahan.

Hanya karena belum mengantuk atau sudah tidak merasakan kantuk lagi, dipikirnya masih dapat mengemudi.

Sejatinya tidaklah sulit untuk mengetahui apakah Anda sudah memasuki fase fatigue.

Baca Juga: Taruhannya Nyawa, Ini Cara Mencegah Microsleep yang Bisa Terjadi Sewaktu-waktu

F Yosi/Otomotifnet
Saat berkendara jauh, usahakan ada sopir pengganti, supaya tidak cepat lelah dan ada teman ngobrol

“Dimulai dari reaksi yang lamban, lalu menurunnya kemampuan konsentrasi, serta ketidakmampuan untuk menganalisa dan mengambil keputusan saat mengemudi,” bilang Wahono, Service Manager Auto2000 Jati Asih, Bekasi.

Kondisi-kondisi tersebut kata Wahono biasanya akan terjadi sebelum pengemudi atau driver mulai merasakan kantuk, yang membuat mata berat untuk dibuka.

Hilangnya konsentrasi akibat fatigue ini bisa membuat penguasaan kendali terhadap kendaraan jadi menurun drastic, sehingga dapat mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan.

Lebih parah lagi ketika sudah masuk ke fase mengantuk dan mengalami micro-sleep.

Coba deh Anda bayangkan bila itu terjadi ketika mobil di kecepatan 100 km/jam. Iih ngerii..

Jadi, sebelum melakukan perjalanan jauh, sebaiknya istirahat yang cukup dan jaga stamina serta mental, agar perjalanan tetap aman dan nyaman.