Perlu Tahu, Ini Akibatnya Mesin Kompresi Rendah Diisi Pertamax

Irsyaad W - Selasa, 26 Maret 2024 | 09:30 WIB

MOTOR Plus pernah uji dyno bensin Pertalite vs Pertamax hasilnya beda jauh (Irsyaad W - )

Otomotifnet.com - Pemerintah mewacanakan pembatasan pembelian Pertalite.

Dalam revisi Perpres Nomor 191 Tahun 2014, nantinya Pertalite hanya boleh untuk motor 150 cc ke bawah.

Permasalahannya, saat ini masih ada beberapa motor 150 cc ke atas yang masih berkompresi rendah.

Tentu jika mesin motor berkompresi rendah diisi Pertamax akan berdampak merugikan.

Seperti disampaikan beberapa waktu lalu oleh Dicky Nurjaman yang waktu itu menjadi Teknisi R-Pit bengkel resmi Yamaha, Harapan Motor

"Sebenarnya mesin dengan rasio kompresi mesin rendah enggak mampu membakar sempurna bensin oktan tinggi," buka Dicky

Hal itu membuat bensin yang masuk ke ruang bakar jadi enggak terbakar semua.

"Efeknya masih ada sisa-sisa bensin yang tertinggal di ruang bakar," jelas Dicky saat ditemui beberapa waktu yang lalu (11/22).

Instagram @pertamina
Siap-siap bensin Pertalite akan dihapus dan penggantinya bensin baru dengan RON 92 dan 95 yakni Pertamax Green yang aman dan ramah lingkungan.

Bensin yang enggak terbakar dan tertinggal di ruang bakar ternyata punya efek negatif.

Selain bikin tarikan motor jadi berat, suhu mesin jadi terlalu panas, mesin motor kompresi mesin rendah diisi bensin oktan tinggi punya efek samping yang disebut dengan fuel dilution.

"Sisa-sisa bensin yang enggak terbakar juga bisa mencemari ke bagian atau komponen mesin lainnya," kata Dicky.

Akan berbahaya kalau bahan bakar yang tidak terbakar itu masuk ke bak oli mesin melalui celah piston dan boring atau liner sendiri.

"Bensin yang tidak terbakar itu kalau bercampur dengan oli mesin bisa terjadi fuel dilution," ungkap Dicky.

"Hal itu membuat oli mesin jadi lebih encer dan cepat rusak, alhasil oli tidak berfungsi secara maksimal sebagai pelumas yang menahan gesekan antar komponen," tutupnya saat ditemui di Depok, Jawa Barat.

Baca Juga: Mesin Kompresi Rendah Bisa Minum Bensin Oktan Tinggi, Ini Syaratnya